TRANSTIPO.com, Mamuju – Sejak pagi, Jumat, 23 September 2016 (kemarin, red), mentari bersinar menusuk bumi. Di Mamuju membuat semua orang kegerahan, hingga pukul 11.00 wita.
Entah kenapa, tiga puluh menit kemudian, hujan turun dengan lebatnya. Semua orang—peliput, penonton, pendukung dan simpatisan pasangan ABM-Enny—yang hadir di kantor KPU Sulbar, keluar berhamburan saat hujan keras turun.
Kapasitas KPU Sulbar dan sebagian wartawan masih tinggal di kantor dan pelataran KPU Sulbar, tapi waktu Jumatan yang kian dekat, gelisah juga dibuat hujan yang tak mau reda.
Hari kemarin itu, adalah waktu pendaftaran pasangan ABM-Enny, hari ketiga masa pendaftaran cagub-cawagub di Pilgub Sulbar 2017 yang ditentukan oleh KPU Sulbar.
Pasangan ABM-Enny diusung oleh 7 partai politik ditambah 3 partai pendukung. Dengan banyaknya partai pengusung dan pendukung ini, pantaslah banyak orang yang mengantarnya mendaftar.
Pasangan yang telah punya tagline: Maju dan Malaqbi, memilih Jumat sore sebagai waktu untuk deklarasi pasangan. Sebetulnya dalam deklarasi ini, bukan lagi bagian dari salah satu ketentuan yang dipersyaratkan KPU Sulbar dalam masa pendaftaran resmi pasangan calon.
Deklarasi hanya merupakan hajatan sang calon untuk ‘menjemput’ hasrat pendukung dan warga mendengar dan menyaksikan tontonan gratis nyanyian para artis Jakarta dan Makassar.
“Kami seganja hadirkan para tokoh-tokoh nasional dan artis dari ibukota Jakarta dan juga dari Makassar untuk hadir di Mamuju ini. Kami ingin warga Sulawesi Barat dengar apa pendapat tokoh pada kemajuan pembangunan Sulbar, sekalian tahu visi pasangan yang kami usung. Kami juga menampilkan hiburan agar sebagai cara bersilaturahmi kita bersama,” urai Agus Ambo Djiwa—Ketua PDI-P Sulbar yang dipercaya sebagai ketua tim pemenangan ABM-Enny—sebagai salah satu penampil dalam pidato di Anjungan Pantai Manakarra, Jumat sore (kemarin).
ZULKIFLI/RISMAN SAPUTRA/ANDI ARWIN/SARMAN SHD