LAUTAN karangan bunga menghampar di jalan masuk kampus besar Universitas Muslim Indonesia di kota Makassar hari ini, membentuk koridor jalan dari selepas gerbang menuju gedung besar berlantai lima.
Di aula berbentuk teater dengan kursi berundak di lantai teratas gedung itu, hari ini kawan saya Supriansa hendak mengikuti ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Hukum UMI.
Disertasinya tentang restorative justice, sebentuk pendekatan alternatif dalam penyelesaian perkara tindak pidana yang melibatkan semua pihak berperkara dengan kepentingan masa depan. Sebuah topik yang kerap wara-wiri dalam perbincangan para ahli dan penegak hukum.
Salah satu dampak penyelesaian dengan restorative justice ini adalah penjara-penjara di Indonesia tidak akan sesak lagi oleh membludaknya narapidana karena adanya alternatif penyelesaian perkara hukum yang lebih adil. Bagaimana selanjutnya, para ahli hukum yang biasanya kuat bertengkar dan berdiskusi jauh lebih paham
Yang jelas, sepagi ini, saya sudah hadir di lokasi acara di kampus besar di Jalan Urip Sumoharjo, kota Makassar itu. Bukan acara atau topiknya yang menarik hati untuk saya, tapi pada pribadi calon doktor baru ini.
Lautan karangan bunga ucapan selamat dari mana-mana, surat-surat kabar yang terbit di kota Makassar yang dipenuhi pariwara ucapan selamat atas promosi Doktor Supriansa, dan kehadiran lintas kalangan di lokasi acara menunjukkan betapa luas arena pergaulan sahabat saya Supriansa.
Mungkin tak salah bila saya menyebut Supriansa sebagai salah satu anak muda paling dikenal di kota ini. Bisa jadi karena sedari dulu ia mudah ditemui di warung-warung kopi di berbagai sudut kota, di jalanan di masa-masa ia begitu aktif dalam aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa, dan sekarang bahkan muncul di siaran berita sebagai anggota Komisi III DPR RI yang kerap berbicara.
Supriansa kini menjejak jenjang akademik tertinggi sebagai doktor ilmu hukum. Saya hadir bersama kawan-kawan yang lain di lokasi acara, dan melalui media sosial ini, saya sampaikan selamat!
TOMI LEBANG