TRANSTIPO.COM, Topoyo – Di masa Pandemi Covid 19 keberadaan wisata Khaymoto yang berada di desa Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), dalam hal pemulihan ekonomi masyarakat dapat sedikit mengimbangi dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara nasional.
Hal itu diungkapan pelaksana tugas (Plt) Masri Ridwan Kepala desa (Kades) Topoyo kepada kru Transtipo saat ditemui ditempat wisata Khaymoto. Senin, 08 November 2021.
“Alhamdulillah keberadaan Bundes Wisata Khaymoto dapat sedikit membantu pemulihan ekonomi masyarakat ditingkat desa khususnya desa Topoyo dengan diberlakukannya PPKM secara nasional,” ungkap Masri.
Masri menuturkan di masa pandemi ini, dalam hal pelayanan kepada pengungjung tentunya yang pertama sekali kita lakukan yakni selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes), seperti penggunaan maskes baik pengunjung maupun kariawan yang bekerja terlebih lagi pihak pengelola wisata juga disetipa sudat menyiapka tempat cuci tangan bagi para pengunjung yang ingin hendak masuk berkunjung.
“Pelayan yang diberikan tentu harus mematuhi Prokes, demi keselamatan bersama,” papar Masri yang merupakan perancang ide terbentuknya Bundes Wisata Khaymoto itu.
Masri melanjutkan, selain dapat membantu memulihkan sedikit ekonomi masyarakat di desa Topoyo, kita juga bersyukur karena ada desa tetangga yang membuka usaha kuliner di wisata yang kami bagun.
“pesan kami kepada semua pengungjung agar selalu mematuhi Prokes, dan mematuhi himbauwan pemerintah seperti melakukan vaksinasi bagi masyarakat yang betul – betul bisa divaksin,” tutup Masri
Diketahui jika Bundes Wisata Khaymoto berdiri sejak tahun 2019, yang merupakan ide atau inovasi desa dari Pak Masri selaku Plt kades Topoyo, dimana ide atau ilmu ia dapatkan saat melakukan studi banding dibeberapa wilayah di Indonesia termasuk juga belajar secara otodidak melalui aplikasi Yutub.
ARISMAN