TRANSTIPO.com, Mamuju – Seminggu yang lalu, mahasiswa Mamuju yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra beruntun berdemo: di depan Polres Mamuju dan kemudian di depan kantor Polda Sulbar. Tapi HMI sudah berhenti berdemo.
Kali ini, atau siang tadi, lembaga mahasiswa yang berhimpun dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mamuju juga unjuk rasa di Jalan Ahmad Kirang, Mamuju, atau persisnya di depan Kantor Polda Sulbar.
Demo IMM yang berjumlah sekitar 20-an mahasiswa sedang berlangsung ketika di Aula Polda Sulbar tengah diadakan diskusi publik tentang Pilkada Sulbar 2017 yang damai, demokratis, dan menghindari politi uang.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Lukman Wahyu Harianto, Ketua KPU Sulbar Usman Suhuriah, Ketua Bawaslu Sulbar Busran Riandy, dan sejumlah tokoh lainnya yang bertindak selaku narasumber.
Tepat pukul 12:00 siang diskusi publik itu berakhir, tapi demo IMM di depan kantor Polda Sulbar masih berlangsung. Di bawah teriknya mentari siang, mahasiswa bertahan dan sejumlah aparat kepolisian juga ikut berjaga-jaga di depan dan disekitar arean demo mahasiswa itu.
Seusai diskusi di dalam Aula Polda Sulbar, Kapolda Lukman Wahyu kemudian menemui pendemo dan mengarahkan bergesera dari bibir pintu masuk kantor Kapolda Sulbar. Mahasiswa IMM menuruti perintah Kapolda dengan bergeser hingga ke bibir lapangan Ahmad Kirang.
Dari selebaran yang IMM bagikan kepada wartawan, mereka menulis 7 (tujuh) poin tuntutan. ‘Judul’ tuntutan IMM adalah, “Mmenuntut aparat penegak hukum tentang penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.” Demo IMM ini dikoordinir oleh Immawan Alba.
Dalam demo ini, tampak sebuah pot bunga milik Polda Sulbar jatuh ke got, persis hanya berjarak hanya beberapa depa dari tempat demo IMM. Laman tak beroleh keterangan dari sumber yang jelas siapa yang ‘menyingkirkan’ pot bunga besar itu. pot ini pecah, dan bunganya rusak. Bersambung.
SARMAN SHD