Dari Tribun Kirab Budaya, Dr. Muh. Zain: Saya Cinta Mamasa

1684
Pj. BUPATI MAMASA, Dr. MUHAMMAD ZAIN, S.Ag, M.Ag, DI TRIBUN LAPANGAN MAMASA, SABTU, 9 MARET 2024. (FOTO: SARMAN SAHUDING)

TRANSTIPO.com, Mamasa – Gagasan Dr. Muhammad Zain hendak membumikan literasi di Kabupaten Mamasa, paling tidak bisa dilihat pada Kamis, 7 Maret 2024.

Kamis itu, di tribun lapangan Mamasa sebuah pagelaran loba dimulai. Lomba ini menjadi penegasan dari gagasan literasi itu. Ini langkah awal. Ia diformat dulu berupa lomba. Ini lomba yang baru. Unik. Menarik. Mengundang canda dan tawa.

Kegiatan ini rangkaian agenda memeringati HUT ke-22 Kabupaten Mamasa 2024. Sejatinya sekalian menyasar prospek literasi di kabupaten ini.

Pj Bupati Mamasa Dr. Muhammad Zain sendiri yang membuka kegiatan lomba. Ia datang ke tribun sekalian menyemangati anak-anak peserta lomba yang datang dari pelbagai kecamatan.

Kegiatan ini diberi nama Lomba Bertutur Bahasa Daerah Mamasa. Pesertanya adalah anak-anak sekolah dasar (SD), umur mereka masih berbilang jemari. Tapi penampilan peserta lomba mengingatkan kita pada figur orator yang terkenal.

Mesti kegiatan permulaan ini hanya diikuti belasan peserta, antusiasmenya tak surut hingga acara lomba usai di sore hari.

Tampak guru dan orang tua yang menganntar anak-anak mereka sumringah. Senang melihat anak mereka tampil percaya diri di panggung. Setiap peserta tampil dengan balutan pakaian adat khas kecamatan yang diwakili. Kita bangga menontonnya.

Acara ini pula yang oleh penonton menjadilan konten siaran langsung di facebook.

Bahkan Andi Armini Mustapha pun memasang tripot persis di sisi dewan juri. Ia hendak memastikan — meski ia duduk di salah satu pojok tribun itu — siaran langsung dari hp androidnya berjalan normal, hendak tak melewatkan satu peserta pun.

Kegiatan ini diampuh oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Mamasa yang digawangi oleh Andi Armini. Selain ia memantau dan memastikan acara ini berjalan lancar, siaran langsung ini jadi kesibukan tambahan baginya.

Saya juga hadir menyaksikan dan ikut menyebarkannya di akun media sosial. Tak sekali saya ikut tepuk tangan, beri support para bocah yang begitu piawai dalam mimik, pendalaman materi, percaya diri yang tinggi, dan terutama kelucuan yang mengundang riuh penonton.

Kirab Budaya

Salah satu kegiatan perayaan HUT Mamasa kali ini yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Mamasa adalah Kirab Budaya dan pengumuman pemenang Doorprize dari panitia HUT.

Memang, panitia HUT ke-22 Kabupaten Mamasa telah menyediakan puluhan hadiah untuk peserta Kirab Budaya. Pawai budaya ini dipusatkan di eks lapangan sepak bola Mamasa.

Sejak Sabtu pagi, 9 Maret, kirab budaya yang dihadiri 17 kecamatan, OPD dan lembaga vertikal yang ada di Mamasa. Dari tribun lapangan, panitia menyiapkan beragam acara hiburan.

Sebelum pengundian doorprize atau hadiah hiburan, Pj Bupati Mamasa Dr. Muhammad Zain terlebih dulu menyapa seluruh peserta dalam pidato pendek.

Doktor Zain memberi petuah bahwa dengan HUT kali ini Mamasa harus lebih baik.

“Perbendaan antara daerah maju dan daerah tertinggal hanya satu, yakni terletak pada tata kelola pemerintahan dengan manajemen modern,” ujar Doktor Zain.

Ia menyitir filosofi daerah Mamasa yang maknanya saling menghormati, saling menghargai, saling memuliakan, dan saling memartabatkan.

Doktor Zain tak lupa sampaikan belasungkawa atas musibah banjir bandang di Nosu yang mengakibatkan jembatan roboh, 50 hektar sawah masyarakat tergenang air dan lumpur. Dengan musibah ini mengakibatkan sedikitnya 100 kk terdampak.

Terkait bencana di Nosu itu, Jumat kemarin, Pj Bupati Mamasa dan rombongan dari Forkopimda Mamasa telah meninjau lokasi bencana.

“Hari ini sedang dikerjakan jembatan darurat pada jembatan yang roboh. Kerjasama Kodim, Polres dan masyarakat,” ujarnya.

Di momen kirab budaya ini juga, Pj Bupati Mamasa mengingatkan sebuah memori lama, dan pesan itu dianggap punya makna dengan kehadirannya selaku pemimpin formal pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Mamasa saat ini.

“Kalimat ini pernah saya ucapkan — sebelum DPRD Kabupaten Mamasa terbentuk — tepat pada hari Jumat, 23 Februari 2024,” kata Doktor Zain.

Dengan mimik serius, ia sambung memori itu, “Bapak-Ibu sekalian, saya persilakan belah dada saya. Pada dinding di palung terdalam, bapak-ibu akan menemukan satu kalimat yang indah: saya cinta Mamasa.”

SARMAN SAHUDING

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini