TRANSTIPO.COM, Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merilis berita resmi statistik terkait perkembangan indeks harga konsumen/inflasi bulan Oktober 2020 di Mamuju pada hari Senin, 2 November 2020.
Kegiatan ini digelar di Kantor BPS Sulbar, Jl RE Martadina No 10 Simboro, Mamuju. Dipandu oleh Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat Agus Gede Hendrayana Hermawan.
Dalam pemaparannya dalam rilis yang dibagikan mengatakan jika berdasarkan hasil survei 90 kota di Indonesia pada Oktober 2020 menunjukkan 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.
“Dari 66 kota yang mengalami inflasi, Mamuju berada di urutan ke 8 dengan deflasi 0,33 persen,” ungkap Agus Gede Hendrayana Hermawan dalam rilis yang dibagikan.
Agus mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen dan terendah di Kota DKI Jakarta, Jember, dan Cirebon dengan inflasi masing – masing 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi berada di Kota Manokwari yakni 1,81 persen dan terendah di Surabaya dengan deflasi sebesar 0,02 persen.
Agus Gede Hendrayana juga memaparkan bahwa terjadinya deflasi di Mamuju di bulan Oktober 2020 disebabkan karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh beberapa kelompok pengeluaran.
Pertama, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,51 persen. Kedua, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,98 persen jadi, Ketiga, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen.
Kempat, kelompok transportasi 0,28 persen, kelima kelompok informasi ,komunikasi dan jasa keuangan 0,23persen, keenam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainya sebesar 0,21 persen.
ARISMAN