Oleh: Amiruddin ~ Shompak
DETIK-detik itu bernama waktu. Dia abadi, dalam perubahannya. Waktu, milik Tuhan—selamanya.
Kelak ketika tiba akhir kepemimpinan Anwar Adnan Saleh (AAS), tengah Desember 2016, tak sedikit masyarakat yang akan merindukan kepemimpinannya. Gubernur Sulbar dua periode itu membangun Sulbar penuh dengan perjuangan dan kerja keras.
Dia mampu menyulap provinsi yang ke-33 di Indonesia ini sehingga bisa sejajar dengan dengan provinsi lain yang lebih dulu jadi daerah otonom sendiri. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan sumberdaya manusia Sulbar adalah bukti nyata.
Dengan perjuangan dan kerja keras AAS, penulis kemudian menobatkannya sebagai ‘Bapak Pembangunan’ Sulbar. Penulis yakin bahwa tidak sedikit masyarakat Sulbar yang sepakat dengan penobatan ini kepada AAS. Kelak banyak masyarakat yang akan merindukan sosoknya.
Hanya dengan sepuluh jari dan ketulusan hati—dalam jangka waktu 10 tahun—sangat mustahil untuk membangun Sulbar seperti yang ada saat ini. Gubernur Sulbar AAS adalah salah satu gubernur di Indonesia yang jenius dan visioner.
Dia mampu melakukan semuanya. Pembangunan yang dia rintis tentu tidak akan mampu terkabul tanpa dorongan dan dukungan dari masyarakat berupa partisipasi seluruh masyarakat Sulbar.
Tak lama lagi perhelatan politik formal akan digelar, atau kini sedang dalam tahapan Pilgub Sulbar 2017. Pada intinya masyarakat berharap, siapa pun yang akan mengatikan AAS nanti, dia harus mampu melanjutkan pembangunan di Sulbar ini.
Jika Gubernur Sulbar yang baru nanti tidak mampu menyamai kepemimpinan AAS, ya minimal dia bersungguh-sungguh melanjutkan apa yang telah dirintisnya.
Dan yang terakhir, saya yakin bahwa banyak di antara masyarakat yang ingin bertemu dengan beliau, namun lantaran kesibukannya sehingga dia tidak sempat menemui kita.
Tapi saya yakin bahwa dia selalu ingin bertemu dengan masyarakatnya sebab beliau sangat cinta pada masyarakat Sulbar.
MAMUJU, 2 OKTOBER 2016