
TRANSTIPO.com, Polewali – Kru laman ini temui Chuduriah Sahabuddin di rumahnya, Jalan Budaya Nomor 25 Pekkabata, Polewali, Jumat sore, 27 Oktober 2017.
Kediaman perempuan ini tak jauh dari kampus Unasman, perguruan tinggi swasta di Polewali yang kini dipimpinnya.
“Pertemuan saya dengan bupati (Bupati Polman, red) di acara pengukuhan Ketua KONI Polman, ya hanya sekedar memantapkan diri bahwa saya siap dampingi beliau bila dibutuhkan,” cerita Chuduriah kepada laman ini.
Ia bercerita lagi, ketika itu—saat jumpa pers berlangsung—memang secara spontan saya keluar dari pendopo rujab bupati.
Kepada pers Chuduriah bilang begini:
“Saya siap. Namun sebelumnya saya juga minta maaf kepada Wakil Bupati Polman yang masih aktif, kakanda saya HM Natsir Rahmat. Maaf kanda kita sama-sama kader NU yang dilirik oleh petahana. Siapa saja yang dipilih saya kira kita legowo. Saya kira ini percaturan politik, tapi kalau masih kita (asir Rahmat, red), ya kami ucapkan monggo. Kalau saya yang dipilih, saya kira kita bisa berbesar hati,” begitu detailnya Chuduriah mengulang ceritanya itu.
Dalam perbincangan di kediaman putri pendiri Tarekat Qadariyah, Prof. Dr. KH Sahabuddin (almarhum) ini dengan mengatakan, pergerahkan mahasiswa dalam mencegah radikalisme, kita mulai di kampus.
“Besok sore (Sabtu ini, red), 28 Oktober, akan dihelat acara bersama Kuliah Akbar di Lapangan Pancasila, Pekkabata, Polewali,” aku Chuduriah.
Soal kepastian apakah Chuduriah Sahabuddin akan mendampingi Andi Ibrahim Masdar, petahana saat ini, pada gelaran pemilihan bupati Polman pada 2018 nanti, waktu jua yang akan menjawab.
BURHANUDDIN HR