
TRANSTIPO.com, Polewali – Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar (AIM) sarankan kepada Andi Sanif Atjo kembali maju dan pimpin PWI Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal itu disampaikan AIM kepada Ketua PWI Sulbar Andi Sanif Atjo yang sengaja datang menemuinya pada Rabu siang, 20 September 2017.
Memang, pada Rabu kemarin, Andi Sanif Atjo, Ketua PWI Sulbar—yang masa jabatannya selaku Ketua PWI Sulbar berakhir pada tengah 2016 lalu—sengaja datang silaturahmi kepada Bupati Polman ini.
Di rumah jabatan Bupati Polman itu, Andi Sanif Atjo datang tak sendiri. Ia ditemani oleh Sulaeman Rahman, Sekretaris PWI Sulbar. Burhanuddin HR—kru laman ini di Polewali—juga hadir tapi tentu dalam kapasitasnya sebagai wartawan.
Setelah AIM tahu bahwa dalam waktu dekat PWI Sulbar akan selenggarakan Konferensi Provinsi ke-3 PWI Sulbar, yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua baru—pula pembentukan pengurus baru.
Dengan itulah AIM sarankan kepada Andi Sanif Atjo—kata AIM sebagai tokoh pers Sulsel dan Sulbar—untuk kembali maju dalam Konferensprov III nanti.
Bagi AIM, mantan wartawan Harian Angkatan Bersenjata di era 70-an ini, dinilai banyak paham kondisi Sulbar.
“Kitami lagi yang ketua Amma (sapaan akrab kepada orang tua yang diangga bangsawan, red),” kata AIM kepada Andi Sanif Atjo.
Mendengar ‘permintaan’ itu, pendiri PWI Sulbar ini terdiam sejenak. Lalu dengan singkat ia jawab, “Sudah tidak bisami nak,” kata wartawan lintas zaman ini.
Andi Sanif Atjo jelaskan, sudah dua periode jadi Ketua PWI Sulbar. “Sudah saatnya ada generasi baru dalam mengurusi para pemberita ini,” kata Andi Sanif Atjo, lugas.
Namun, bagi wartawan senior yang juga dalam dirinya mengalir darah bangsawan Mandar, pengurus yang akan datang tetap saya akan damping. Karena, kata Andi Sanid Atjo, Sulbar yang kini dipimpin oleh ABM, mesti kita turut kawal dalam hal program pembangunan.
“Kita memang perlu wartawan profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” kata Andi Sanif Atjo, mengakhiri pendapatnya.
Sementara, Sekretaris PWI Sulbar Sulaeman Rahman, yang mendampingi Andi Sanif Atjo mengatakan, pemilihan Ketua PWI Sulbar sudah ada aturannya.
“Wartawan harus bersertifikasi kwalifikasi utama, dan ini juga nantinya setiap wartawan yang meliput berita di lapangan harus jurnalis yang bersertifikasi. Jadi tidak dibenarkan lagi ada oknum yang masuk wawancara pejabat di kantor-kantor, kepala desa, dan kepala sekolah serta institusi lainnya kalau wartawan tersebut tidak bersertifikasi,” jelas Sulaeman Rahman.
Menurut mantan wartawan Harian Fajar ini, hal itu demi menertibkan wartawan yang abal-abal, yang ditengarai selama ini merajalela ke sejumlah SKPD.
“Usai wawancara namun tidak ada berita. Jadi dengan sertifikasi ini, kita wartawan juga tertolong dari isu miring yang ditengarai selama ini ada oknum yang mengatas namakan wartawan padahal bukan wartawan,” jelas Sulaeman Rahman.
Di ujung perbincangan itu, AIM bilang kepada Sulaeman, “Saya siap berdialog dengan wartawan dalam rangkaian acara HUT Sulbar di Mamuju. Silahkan rancang acaranya.”
BURHANUDDIN HR