TRANSTIPO.com, Mamuju – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dilaksanakan oleh Lembaga Pers Doktor Sutomo (LPDS) Jakarta dan PT AKSARA SOLOPOS di Mamuju, Sulawesi Barat dengan penanggungjawab Dewan Pers.
UKW ini diselenggarakan di Hotel Maleo Mamuju, 1 s.d. 2 September 2023. UKW ini diikuti 42 orang wartawan. Pesertanya tidak hanya yang ada di Sulawesi Barat tapi ada juga dari Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari 42 peserta UKW ini terbagi dua dari dua lembaga penyelenggara. Data di panitia dari Sekretariat Dewa Pers, ibu Retno, peserta UKW yang terdaftar di LPDS sebanyak 18 peserta terbagi 3 kelas, dan 24 peserta UKW yang terdaftar di SOLOPOS terbagi 4 kelas.
“Kesemuanya 7 kelas peserta UKW di Mamuju,” ujar Retno di Mamuju, Jumat pagi sekitar pukul 10.30 WITA.
Menurut Retno, dari 7 kelas peserta UKW, 6 kelas peserta ujian jenjang kompetensi Muda dan 1 kelas jenjang Madya.
UKW dari Dewan Pers ini hadir 7 orang Penguji, 3 orang penguji dari LPDS dan 4 orang penguji dari SOLOPOS.
Penguji dari LPDS yakni A.A. Ariwibowo, Lestantyo R. Baskoro, dan Kennorton Hutasoit.
Sedangkan nama-nama penguji dari PT SOLOPOS yakni Abd. Nadjib, Rini Yustiningsih, Ikhwan Prasetyo, dan Syfaul Arifin.
Hadir pula Sofyan Efendi dari Bappenas RI. “Saya hadir sekadar monitoring aja mas,” kata Sofyan.
Acara pembukaan UKW Dewan Pers di Provinsi Sulawesi Barat ini dibuka pada pukul 10.15 WITA.
Hadir dalam acara pembukaan sekaligus membuka secara resmi UKW ini yakni Paulus Tri Agung Kristanto, Ketua Bidang Pendidikan Dewan Pers.
Mas TRA — sapaan eks petinggi KOMPAS Grup ini — dalam sambutannya memantik semangat peserta UKW.
Tri Agung Kristanto menceritakan ketika masih aktif selaku redaktur senior di Harian KOMPAS, Jakarta.
“Saya dulu di Kompas, saya biasa tugaskan kawan-kawan keluar daerah. Keluar dari Jakarta. Hal ini penting dengan keuntungan utama, pertama refresing (penyegaran). Kedua dia punya pengetahuan baru. Pemgalaman baru. Punya jaringan baru. Kenalan baru. Ketiga berkurangnya persaingan (di Jakarta) untuk dimuat di koran. Keempat menambah penghasilan, kan ada SPJ,” urai mas TRA.
Poin terakhir ini disambut tawa peserta UKW di Hotel Maleo. Mas TRA bilang, uang tambahan penghasilan itu (ke daerah) juga ada biaya kelakuan, dan setiap hari bisa ke cafe, walaupun uang SPJ-nya 200 ribu misalnya, dana keluyurannya sampai 300 ribu.
Tri Agung sengaja memancing tawa peserta, yang menurutnya, tampak wajah-wajah peserta tegang dan serius.
“Santai saja, ini kan ujian rekonstruksi dari tugas sehari-hari kawan-kawan sebagai Wartawan,” ujarnya.
Akhir sambutannya, ia sampaikan, selamat menikmati uji kompetensi dengan gembira.
“Kalau kita gembira setidaknya membantu kita dalam pikiran yang jernih,” ujar Tri Agung Kristanto.
SARMAN SAHUDING