TRANSTIPO.com, Mamasa – Desa Tondok Bakaru adalah salah satu desa yang berada di pengunungan Sulawesi Barat. Letak desa ini tepat berada di kaki gunung Mambulilling, salah satu gunung tertinggi di Kabupaten Mamasa.
Desa ini memiliki sejumlah potensi alam mulai dari budaya, kearifan lokal masyarakat setempat, tanaman anggrek hingga lengkungan alam yang begitu mempesona.
Perlahan, sejak 2016 lalu sejumlah pemuda di desa ini mulai menyadari akan potensi desanya dengan memulai geliat budidaya anggrek, namun tak disangka peminat anggrek lokal Mamasa yang mereka budidayakan diminati banyak orang.
Seiring meningkatnya peminat anggrek species Mamasa, pemuda-pemuda di desa itu terus bergeliat dengan memanfaatkan setiap pekarangan rumah mereka menjadi taman budidaya anggrek.
Perlahan, desa dikenal lewat tanaman anggreknya. Tak tanggung–tanggung sejumlah pencinta anggrek dari berbagai daerah sudah berkunjung kesini tak hanya itu sejumlah wisatawan mancanegara pun mendatangi desa ini.
Mamasuki tahun 2019, desa ini mampu menyita perhatian publik, pasalnya di desa ini tak hanya mendorong geliat wisata anggrek namun pemuda di desa ini mampu mengola sejumlah potensi desanya.
Itu terbukti dengan hadirnya puluhan obyek wisata yang dikolaborasi dengan taman anggrek berdiri di desa ini, mulai dari wisata sawah dan puluhan spot selfie.
Dari pantauan transtipo di desa ini sudah ada puluhan taman anggrek dan obyek wisata sudah dibagun sejumlah pemuda desa dan masing-masing sudah diberi nama sperti obyek wisata Sawo, Villa Adelways, Citol Hill, Tonbar Orchid, Lantang Mamase, Andra Orchid Spot dan Sherasi Orchid serta puluhan obyek wisata taman anggrek lainnya yang semuanya berada dalam satu desa.
“Kami memulai pada 2016 lalu, dengan mencoba membudidayakan anggrek lokal Mamasa, namun tak disangka species anggrek lokal Mamasa ini begitu banyak peminatnya, sehingga kami kepikiran untuk terus melakukan terobosan baru dalam budidaya anggrek lokal Mamasa karena kami menilai anggrek ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di desa. Dan saat ini kami mencoba memadukan wisata taman anggrek dengan membangun beberapa spot selfie untuk meningkatkan pengunjug ke desa ini yang tentunya dapat mendorong pembagunan di desa dari berbagai segi,” tutur Andre Sambokaraeng salah satu pemuda di desa ini 27 September 2019.
Berkat kerja keras pemerintah Desa dan sejumlah pemuda di Desa Tondok Bakaru ini, akhirnya desa ini mendapat respon baik pemerintah daerah.
Pada 28 oktober yang lalu desa ini diresmikan menjadi desa sadar wisata oleh wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda.
Hj. Enny Anggraeny Anwar, Resmikan Desa Tondok Bakaru Jadi Desa Wisata Anggrek
Geliat pembagunan wisata di desa ini tak hanya mendapat perhatian dari pemerintah daerah, tetapi pemerintah Provinsi Sulawesi Barat juga turut memberi respon terbukti hadirnya Wakil Gubernur Sulawesi Barat Hj. Enny Anggraeny Anwar di desa ini, Jumat 27 September 2019 kemarin.
Kehadiran Wakil Gubernur Sulawesi Barat, meresmikan desa Tondok Bakaru menjadi Desa Wisata Anggrek.
“Kita berharap apa yang saya resmikan hari ini, tidak hanya menjadi memorial belakan tetapi dapat dilanjutkan dengan pengembangan–pengembangan ke depan dengan support dari pemerintah daerah dan pemerintah provinsi,” tutur Wakil Gubernur Sulawesi Barat Hj. Enny Anggreany Anwar.
Tak hanya meresmikan Desa Wisata Anggrek, orang nomor dua di Sulawesi Barat ini mengajak rombongannya berkeliling mengunjungi sejumlah spot-spot wisata untuk berfoto bersama.
Namun ada yang menarik dalam kunjungan ini, pasalnya mantan Gubernur Sulawesi Barat H. Anwar Adnan Saleh turut hadir mendamping Wakil Gubernur Hj. Enny Anggraeny Anwar.
Hal itu tak luput dari perhatian publik Mantan Gubernur Sulawesi Barat itu menjadi incaran sejumlah masyarakat untuk ber swa foto bersama di sejumlah obyek wisata.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Mamasa, Alfredi Toding mengatakan kehadiraan wakil Gubernur Sulawesi Barat bersama Mantan Gubernur menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Mamasa.
“Selama kami mendampingi Desa Wisata Anggrek di Tondok Bakaru sunggu respon luar biasa dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah. Dan hari ini respon baik datang dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, tentu ini sebuah kebanggan bagi kita,” ucap Alfredi Toding.
Ke depan, pihaknya berharap semua masyarakat di desa itu dapat terlibat berkontribusi dalam pengembanagan wisata di desa ini termasuk siap menerima kunjungan-kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan dari mancanegara.
Hal yang sama diutarakan Kepala Desa Tondok Bakaru Daniel Daen Saratu, pihaknya berterimah kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan wisata di desanya.
“Selaku Pemerintah desa saya menyampaikan ucapan terimah kasih kepada semua pihak mulai dari pemerintah rovinsi Sulawesi Barat, pemerintah daerah Kabupaten Mamasa dan peserta Diklapim III LAN Makassar serta sejumlah komunitas pemerhati pariwisata yang telah banyak membantu baik dari segi promosi maupun pemikiran,” tuturnya.
Ia juga berharap setelah desanya ditetapkan sebagai desa wisata dapat mendorong pembagunan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Tondok Bakaru ke depan.
FRENDY