TRANSTIPO.com, Polman – Tiga Komisaris Kecamatan Partai Golkar di Polman akan ‘diadili’ besok, Selasa, 4 Oktober 2016, di ruang Fraksi Golkar DPRD Polman.
Ketiga kader Golkar di Polman itu dikenal sebagai kader yang sudah lama mengabdi di partai berlambang pohon beringin ini. Kesalahan yang ditimpakan pada ketiganya adalah dengan tak hadirnya pada saat konsolidasi organisasi yang berlangsung di Tinambung pada Minggu, 2 Oktober.
Memang, pada Minggu, 2 Oktober, lalu itu, Partai Golkar Polman sedang mengadakan rapat konsolidasi bersama balon Wakil Gubernur Sulbar yang diusung pada Pilgub Sulbar 2017, Hasanuddin Mas’ud.
Ketua Komisaris Golkar Kecamatan Alu dan Kecamatan Limboro tak hadir dan tak mengutus satu pun komisaris desanya. Sedangkan Ketua Komisaris Golkar Kecamatan Balanipa (Khaedir Jalil) juga tak hadir namun sejumlah komisaris desanya hadir.
Ketika dihubungi melalui telpon, Sekretaris DPD Partai Golkar Polman, Abubakar Kadir, mengatakan, ketiga komisaris kecamatan akan diundang besok, 4 Oktober 2016, di ruang Fraksi Golkar Kantor DPRD Polman untuk klarifikasi dan dimintai alasan kenapa tak hadir di acara konsolidasi organisasi.
“Kalau mereka tak hadir saat pemanggilan pertama, maka kita akan layangkan surat pemanggilan kedua. Jika pemanggilan kedua nantinya masih tak dipenuhi, maka kita akan besikap atau mengeksekusi. Artinya komisaris kecamatan tersebut akan dicopot dan akan diganti oleh kader lain yang dianggap loyal pada partai serta akan mendukung perjuangan SALIM dan HAMAS,” jelas Abubakar Kadir.
Di tempat terpisah, Komisaris Partai Golkar Alu, Makmur Saidaman, yang ditemui di Warkop A Tong, Todzilaling, Pekkabata, Polman, beri alasan.
“Saya akan hadir besok. Saya tak hadir pada rapat di Tinambung karena tak ada komunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Polman. Alasan lainnya karena saya lihat surat bukan Ketua DPD Golkar Polman yakni Andi Ibrahim Masdar yang tanda tangan. Beliau kan masih sah sebagai ketua. Kami ini kader Golkar yang sudah berdarah-darah selama ini. Mestinya saudara-saudara punya nurani, punya pertimbangan, jangan tergesa-gesa. Harusnya kita tunggu ketua yang sah baru kita lakukan konsolidasi,” beber Makmur Saidaman.
Menurut Makmur Saidaman, kita mesti berpikir sehat. Kalau toh saya tak hadir di Tinambung, ya perlu peringatan sesuai mekanisme partai. Jangan bertindak sepihak karena pengurus tak takut di PAW dari orang-orang yang diusung DPP yang ingin memecah belah kita.
“Kita mesti tunggu ketua dulu. Kalau beliau sudah dipecat barulah kita bertindak. Siapatau kelompok SALIM dan HAMAS kalah, lalu Andi Ibrahim Masdar kembali pimpin Partai, maka bagaimanalah kita semua. Kita perlu berpikir cerdas dan lihai menyikapi penomena perpolitikan yang melanda partai beringin saat ini,” tegas Makmur Saidaman.
Makmur Saidaman protes jika dirinya akan datang ke Kantor DPRD Polman. “Kenapa mesti di kantor DPRD? Kita di kantor Golkarlah. Kalau kantor roboh, cari tempat yang netral. Kasian kita Golkar, partai lain bisa sinis. Mereka akan berkata Golkar Polman galau dan beberapa anggotanya cari selamat,” kata Makmur Saidaman.
BURHANUDDIN HR