TRANSTIPO.com, Tobadak – Kepala Desa Bamba Manurung Nanang Wahidin mengalami luka memar di bagian kepalanya. Luka memar itu akibat terkena benda keras. Pelaku yang membuat kepala Nanang terluka adalah Camat Topoyo, Zulkifli Anwar.
Kades Nanang dan Camat Anwar keduanya pejabat pemerintahan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulbar.
Konflik dua pejabat di Mateng ini terjadi pada Senin, 4 Juli 2022. Para kades di Mateng sedang berkumpul pada sebuah acara yang diadakan oleh pihak Dinas PMD Kabupaten Mateng. Di acara inilah kades Bamba Manurung tetiba dihantam oleh oknum camat Topoyo.
Keterangan yang dihimpun laman ini, Kades Nanang (korban pemukulan) sedang berbincang dengan Dzulkifli, Kadis PMD Mateng, seusai hajatan yang dihelat di kantor PMD.
Tak berselang lama, menurut keterangan Nanang, dari arah belakang camat Zulkifli menyerang dirinya dengan kursi. Keterangan ini disampaikan Nanang saat dirinya sedang melaporkan kejadian kekerasan itu di kantor Polres Mateng, Senin 4 Juli.
Menurut Nanang, pihaknya merasa kaget tiba-tiba ia dipukul tanpa alasan yang pihaknya pun tak mengetahui penyebabnya.
“Seorang birokrat selevel camat kok melakukan tindakan penganiayaan,” ujar Nanang.
Nanang mengaku tak tahu apa alasan camat Topoyo, Zulkifli Anwar, menyerang dirinya. ”
“Tiba-tiba pak camat dari belakang ambil kursi dan memukul kepala saya,” terang Nanang.
Nanang menduga, hal itu terkait persoalan dinamika BPD yang ada di Desa Bamba Manurung.
“Tadi pagi saya terima surat dari pak camat, dan saya melihat surat itu tidak begitu berdasar, karena suratnya terlalu jauh mencampuri persoalan desa. Posisi camat di mata desa adalah mitra kerja, kontrol, monitor, bukan mengurusi terlalu dalam persoalan sosiologis desa. Ada Babhinkamtibmas dan Babinsa yang bisa juga mengurusinya,” beber Nanang.
Pihaknya belum bersedia rujuk (damai) dan tetap tempuh jalur hukum (di Polres Mateng).
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, pihak SPKT Polres Mateng, Al-Azhar, membenarkan adanya laporan oleh Nanang Wahidin, Kamis 4 Juli.
“Terkait laporan pemukulan dari PK Nanang, betul ada masuk hari ini,” ujar Al-Azhar.
Di tempat yang sama, Camat Topoyo Zulkifli Anwar mengatakan, kejadian tersebut merupakan tindakan spontanitas, usai mengetahui terkait Informasi pesan WhatsApp yang diterima oleh sekda dari kades Bamba Manurung.
“Ini soal pesan WhatsApp yang dikirim kades ke sekda. Informasi yang diterima Sekda itu tidak benar sama sekali, sehingga telinga jadi panas mendengar, karena itu merusak nama baik,” kata Zulkifli.
Kedatangannya di kantor Polres Mateng untuk melakukan upaya damai dengan pihak kades Nanang.
“Saya sudah malakukan permohonan maaf, upaya damai langsung ke kades tadi. Saya minta maaf atas kehilafan itu, saya bilang kalau bisa tak usah kita perpanjang, kita damai secara kekeluargaan saja,” harap Zulkifli.
Ia tambahkan, pihak Nanang mau damai jika dihadirkan sekda dan Ketua DPRD Mateng.
Menurut Camat Topoyo ini, kejadian itu sebenarnya bukan pemukulan tapi baku pukul. “Jadi baku pukul namanya, bukan dipukul. Kades juga berusaha mengambil kursi, jadi baku pukul namanya,” terang Zulkifli.
Ia tambahkan, “Hanya saja saya yang lebih dulu mengenai kepalanya, yang jelas itu baku pukul.
RULY SYAMSIL