
TRANSTIPO.com, Mamasa – Fenomena corona telah menjadi isu yang paling banyak diikuti di awal tahun 2020 ini. Infeksi virus ini dikenal dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019 lalu.
Corona merupakan golongan virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Ada tiga gejala awal ketika virus corona sudah menginfeksi tubuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ciri awalnya demam, batuk, dan sesak napas atau sulit bernapas. Gejala bisa timbul setelah 2—14 hari paparan terhadap virus.
Corona ini bisa menyerang siapa saja, pria atau wanita, bahkan bayi, anak – anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Virus ini menular dengan cepat di Wuhan sehingga diisolasi akses keluar-masuk penduduknya dan sekarang telah menyebar ke wilayah lain.
Mengantisipasi adanya pasien terjangkit virus corona, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulba), menyiapkan ruang isolasi.
Ruang isolasi khusus penanganan penyakit corona disiapkan pihak RSUD Kondosapata di ruang perawatan satu, yang terpisah dari ruang perawatan umum lainnya.
Penyediaan ruang isolasi tersebut, setelah dibentuknya tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan pencegahan virus corona awal bulan maret lalu. Namun hingga saat ini, hanya ada beberapa ranjang perawatan dan tabung oksigen yang disediakan dalam ruang isolasi itu.
“Kondisi saat ini ruang isolasi masih dalam tahap pembenahan,” kata Direktur RSUD Kondosapata Mamasa, Adriana Randabunga, via telpon Minggu 15 Maret 2020.
Menurut Adriana, ruang isolasi ini disediakan sebagai tempat penangan sementara terhadap pasien yang terjangkit virus corona (covid-19), sebelum mendapat penanganan lebih lanjut di RS Regional Sulawesi Barat.
“Kalau ada pasien yang dicurigai terjangkit corona maka akan dirujuk ke RS yang sudah ditentukan,” kata Adriana.
Kata dia, untuk di Kabupaten Mamasa, hingga saat ini belum terdapat pasien yang mangalami gejala corona, namun, sebagai pencegahan, pihaknya menyediakan ruang isolasi.
Dikatakannya, hanya saja hingga saat ini, belum ada sarana pendukung lainnya berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang tersedia di ruang isolasi.
“Tapi kami akan tetap berusaha untuk menyiapkan,” katanya.
Disamping itu, dinas kesehatan juga kata dia, telah bermohon ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar terkait pengadaan APD berupa baju pelindung medis.
“Menurut informasi yang kami terima, APD dan Faksin corona sudah dalam perjalanan ke Mamasa,” Tandasnya.
WAHYUANDI