TRANSTIPO.com, Mamuju – Pada Kamis siang kemarin, 24 November 2016, Pemkab Buleleng, Bali, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Kunker Pemkab Buleleng ini dalam rangka kerja sama antar daerah tentang penyelenggaraan program transmigrasi lokasi unit pemukiman transmigrasi (UPT) di Sinyonyoi, Mamuju.
Pembicaraan kerja sama ini berlangsung dalam sebuah pertemuan yang dilaksanakan di ruang kerja Sekda Mamuju. Menurut Asisten II (Bidang Pembangunan) Pemkab Mamuju Artis Efendi, selain mengapresiasi kunker yang dilakukan Pemkab Buleleng, Artis Efendi juga juga memaparkan kepada rombongan dari Bali itu tentang geografi dan administrasi Mamuju.
“Luas wilayah Kabupaten Mamuju kurang lebih 5.000 km persegi, terdiri dari 11 kecamatan, dua di antaranya berada di daerah pegunungan, satu kecamatan di daerah kepulauan dan delapan kecamatan berada di pesisir pantai. Selain itu, di Mamuju juga terdapat 13 Kelurahan dan 88 Desa,” jelas Artis.
Artis juga menjelaskan, di tahun kemarin kita telah mengusulkan ke pusat untuk pembentukan Kota Mamuju, dan saat ini sedang dalam proses. Melihat skala nasional, sisa 3 provinsi di Indonesia yang belum memiliki kota, yakni Sulbar, Papua dan Kalimantan Utara.
Jumlah rombongan Pemkab Buleleng ke Mamuju sebanyak 7 orang, termasuk staf. Asisten I (Bidang Pemerintahan) Pemkab Buleleng Made Arya Sukerta mengatakan, tujuan kami melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Mamuju adalah untuk membangun kerjasama di bidang unit pemukiman transmigrasi (UPT).
“Tujuan kunjungan kerja kami ke Pemkab Mamuju adalah untuk finalisasi yang sebelumnya dilakukan perjanjian kerjasama di bidang transmigrasi. Hari ini kami melakukan perpindahan penduduk dari Kabupaten Buleleng ke Kabupaten Mamuju. Nantinya warga Buleleng itu akan menjadi warga Mamuju, dan mudah-mudahan kehadiran mereka di sini bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan daerah ini,” jelas Made Arya.
Made menambahkan, alasan kami melakukan transmigrasi adalah untuk mengurangi jumlah penduduk di daerah kami.
“Di daerah kami sudah sangat sesak. Dari 9 kecamatan jumlah penduduk 800 ribu jiwa,” kata Made.
Lanjut Made, harapan kami nantinya setelah transmigrasi ini selesai, mereka bisa berintegrasi seperti yang dilakukan sebelumnya. Bersama pemerintah di sini mereka bisa memberikan sebuah power (kekuatan).
Made Arya berharap, “Ke depan, Mamuju ini bisa maju pesat.”
HUMAS/SYAIFUDDIN Kontributor