
TRANSTIPO.com, Mamasa – Kota Mamasa dibelah oleh sebuah sungai besar, Sungai Mamasa. Pemeritah Kabupaten Mamasa memang menjadikan sungai ini sebagai obyek wisata arum jeram.
Selain obyek wisata dan budaya yang terkenal, dengan sungai ini pula di Mamasa kini telah tersdia obyek wisata yang menantang adrenalin: olahraga ekstrim yakni rafting atau arung jeram.
Jika Anda berkunjung ke Mamasa, jangan lupa sertakan perahu karet dan dayung. Termasuk helm, pelampung dan sejenisnya. Penting pula Anda membawa peralatan lain berupa alat recue, medis.
Olahraga rafting, selain membuat kita dekat dengan alam, juga melatih kekompakan dalam tim. Jika sudah berada di Sungai Mamasa, Sulawesi Barat, Anda sekalian dapat menikmati pemandangan di sekitar kota Mamasa.
Rute arung jeram yang paling baik di Sungai Mamasa ini yakni sepanjang wilayah kota Mamasa.

Sungai Mamasa memang layak jadi kunjungan bagi penyuka rafting untuk memacu adrenalin.
Karakteristik sungai ini sangat bervariasai, mulai dari arusnya liar, pertemuan anak sungai hingga beberapa titik arus berputar.
Di sepanjang rute ini pula, terdapat sejumlah tantangan yang serius, yang ini pula menghadirkan keseruan berfantasi di sungai—khususnya wisatawan muda. Anda tak akan pernah jenuh.
Pada Jumat ini, sejumlah wisatawan merasakan betul asyiknya menikmati wisata arung jeram di Mamasa.
Pengelola wisata rafting di Mamasa baru satu orang. Perahu karet yang ia miliki pun baru 4 buah.
Nama pegelola ini adalah Arianus Mandadung—seorang pegiat wisata di Mamasa. Arianus menetap di Ramayana, Kampung Baru, Desa Buntubuda, Kecamatan Mamasa.

Untuk rafting sendiri Anda aakan dipandu oleh dua orang rescue atau pemandu yang telah disiapkan pihak pengelola. Ini diperuntukkan bagi pemula. Jadi cukup aman.
TRESYA’, salah satu wisatawan lokal yang menjadi peserta rafting kala itu mengungkapkan, sangat senang mengikuti rafting di Sungai Mamasa karena penuh rintangan, menantang yangmembuat suasana menjadi seru.
Sementara, IMERSON, salah seorang rescue atau pemandu dalam rafting yang dikonfirmasi pada Jumat, 6 April 2018, mengatakan, sampai saat ini sudah sekitar 500 samapi 700 orang yang pernah mengikuti rafting di Sungai Mamasa.
“Yang paling banyak adalah wisatawan dari luar Mamasa, seperti kalangan Mahasiswa Akademi Pariwisata Makassar yang hampir setiap tahun datang di Mamasa melakukan rafting,” jelas Imerson.
Namun, sambung Imerson, untuk saat ini pihak pengelola masih kekurangan perahu.
FRENDY CHRISTIAN