TRANSTIPO.com, Topoyo – Secara beruntun tiga ekor sapi ditemukan meninggal. Tiga ekor sapi yang meninggal tersebut ditemukan oleh warga di Patulana, Desa Dudong-budong, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah (Mateng).
Kematian sapi tak wajar ini membuat warga desa resah.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Peternakan Kabupaten Mateng, Nurwati, saat dikonfirmasi Jumat malam, 24 Februari 2023, kematian sapi tersebut diduga akibat terserang penyakit jembrana.
Nurwati mengatakan, setelah turun ke lapangan melihat sapi tersebut, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat Patulana, belum lama ini ada tiga ekor sapi didatangkan dari Benggaulu.
Sehingga, hemat Nurwati, diduga kematian sapi tersebut diakibatkan penyakit jembrana.
“Kematian sapi itu karena penyakit jembrana, kebetulan kita juga menerima info dari warga, ada sapi dari Benggaulu masuk ke Patulana,” sebut Nurwati.
Ia tambahkan, hasil lab kemarin dari 15 ekor yang diambil sampel darahnya, 4 di antaranya terpapar jembrana.
“Tindakan yang dilakukan dinas peternakan, untuk saat ini melakukan pengobatan terhadap sapi sapi yang masih hidup di Patulana dengan penyuntikan ternak.
“Tadi satu ekor, kemarin dua ekor mati,” ujarnya.
Menurutnya, sekitar 40 sapi di Patulana sudah dilakukan pengobatan dan penyuntikan ternak.
Menurut keterangan warga di Patulana, dalam seminggu ini sekitar kurang lebih sudah 10 ekor sapi yang meninggal.
“Kemarin dua ekor sapi yang mati mendadak, tadi lagi (Jumat 24 Februari 2023) sapinya Hasbi mati mendadak,” kata seorang warga Patulana yang tak bersedia dipublis namanya.
RULY SYAMSIL