TRANSTIPO.com, Topoyo – Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mamuju Tengah (Mateng) datangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mateng, Senin, 5 September 2022.
Kedatangan massa aksi ini untuk menyampaikan aspirasi sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga minyak (BBM) bersubsidi yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Sabtu, 3 September 2022.
“Kami meminta 25 anggota DPRD Mateng membuat surat pernyataan untuk sama-sama sepakat menolak kenaikan harga BBM,” kata Abidin, salah satu koordinator lapangan (korlap) aksi.
Menurutnya, kenaikan harga BBM tersebut sangat berdampak pada masyarakat, khususnya bagi kalangan menengah dan miskin.
Abidin menganggap selama ini BBM bersubsidi banyak dinikmati oleh masyarakat kalangan atas.
Terpantau, selain menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM di gedung dewan tersebut, massa aksi juga meminta pemerintah agar mengawal penerapan terkait kebijakan subsidi agar tepat sasaran.
“Kami juga meminta agar pemerintah serius dalam memberantas mafia BBM, dan bersungguh-sungguh mengawal ketat penyaluran BBM bersubsidi,” Abidin dalam orasinya.
Di tempat yang sama, Ketua PMII cabang Mateng, Kurniawan Idrus yang juga salah satu korlap menambahkan, kami meminta agar 25 Dewan bersama-sama membuat surat pernyataan penolakan kenaikan harga BBM.
“Kami juga meminta 25 anggota DPRD Mateng agar membuat surat pernyataan kesepakatan menolak kenaikan harga BBM,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Mateng, Fatahuddin Al Gafiqhi mengatakan siap untuk membuat surat penolakan tersebut.
“Ayo, kita sama-sama kawal, dan kami siap sama-sama membuat surat pernyataan penolakannya,” ujar Fatahuddin.
RULY SYAMSIL