TRANSTIPO.com, Mamuju – Dalam rangka mempererat persatuan seluruh komponen masyarakat di Sulbar, Polda Sulbar bersama Pemprov Sulbar menggelar silaturahmi dan diskusi Kebhinekaan di Kantor Gubernur Sulbar, Selasa, 22 November 2016.
Silaturahmi Kebhinekaan ini digelar dengan tema, “Mari Wujudkan Persatuan dan Kesatuan Seluruh Komponen Masyarakat untuk Menjaga Keamanan dan Kedamaian Masyarakat Sulawesi Barat”.
Dalam sambutannya, Kapolda Sulbar Brigjen Pol. Lukman Wahyu Harianto mengatakan, surat maklumat yang dibacakan tersebut sifatnya penegasan sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum untuk menghargai hak-hak orang lain.
Terkait rencana aksi pada 2 Desember 2016 mendatang, Kapolda Sulbar mengatakan, situasi saat ini sudah mulai memblunder terutama di media sosial. Sudah banyak hal-hal yang bernuansa propokatif. Banyak pihak-pihak lain yang mulai bermain untuk menyiasati agar muncul persoalan dalam bangsa ini. Pada intinya, hal-hal ini menyangkut di Jakarta, tentang masalah kasus Ahok yang sudah diproses secara hukum dan telah dijadikan tersangka.
“Intinya saya menghimbau dan mengajak dengan serendah hati semampu saya untuk sama-sama menjaga kedamaian, keamanan terutama di wilayah Sulbar ini. Kita jaga silaturahmi dan komunikasi, jangan terpengaruh oleh hal-hal lain atau siapapun yang masuk ke Sulbar ini. Yang mencoba akan mengajak ke Jakarta, tidak usah ke Jakarta, kita di sini saja. Kita perhatikan Sulbar supaya utuh. Kita jaga sama-sama supaya damai. Damai itu Indah,” jelas Brigjen Lukman Wahyu Harianto di depan seluruh peserta.
Ditempat yang sama, Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh mengatakan, tujuan mengadakan pertemuan pagi hari ini ialah untuk meneruskan perintah Presiden RI, Panglima TNI dan Kapolri.
“Tidak bisa disangkal bahwa hari-hari terakhir ini bangsa kita diliputi satu kegelisahan dan ada kekuatiran akan mengancam NKRI. Melalui Presiden, Paglima TNI dan Kapolri, menghimbau kepada kita semua masyarakat Indonesia, dan kami selaku Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, mengambil kebijakan mengadakan pertemuan di pagi hari ini. Karena ini adalah kewajiban kita semua, seluruh komponen masyarakat, seluruh umat beragama yang ada di Sulbart. Sulbar ini dihuni oleh seluruh etnis dan seluruh agama yang ada di Indonesia. NKRI untuk Sulbar adalah harga mati. Tidak ada yang boleh memisahkan Sulbar dengan NKRI,” jelas Gubernur Anwar.
“Intinya adalah kalau Jakarta rusuh, Jakarta bergejolak itu sudah ada yang menyelesaikan di Jakarta. Tapi Sulbar tidak boleh ikut-ikutan dengan Jakarta. Itu yang saya minta kepada kita semua,” kata Anwar Adnan Saleh.
Dalam acara Silaturahmi Kebhinekaan tersebut turut dihadiri Danrem 142/Tatag Mamuju, Kabinda Sulbar, para tokoh agama, tokoh pendidik dari perguruan tinggi, sejulah perwira TNI/Polri, perwakilan organisasi mahasiswa, LSM, Kepala SKPD lingkup Sulbar, jajaran Kemenag Sulbar dan Kemenag kabupaten se-Sulbar, serta sejumlah wartawan di Mamuju.
ZULKIFLI