TRANSTIPO.com, Mamuju – Masih terngiang di benak kita semua, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu, KPU dan Bawaslu bertahan pada proporsinya, yakni melaksanakan dan mengawal seluruh tahapan Pilpres dengan tetap independen, netral, dan konsisten menjalankan aturan kepemiluan di Indonesia.
Di layar televisi dan dari bacaan melalui media cetak, dalam proses-proses yang paling krusial, KPU dan Bawaslu ditekan di sana-sini tapi keteguhan pada sikapnya sebagai ‘wasit’ Pilpres tetap kukuh dipertahankan. Terbukti dan teruji.
Inilah salah satu gambaran—dan tentu referensi pengalaman—bagi KPU di semua daerah saat ini. Bahwa menjadi ‘wasit’ yang baik adalah salah satu barometer tumbuhnya demokrasi yang sehat di daerah—terutama di daerah yang sedang melaksanakan Pilkada.
Sulbar adalah salah satu daerah di Indonesia yang melaksanakan Pilkada atau Pilgub 2017. Sore tadi, Jumat, 28 Oktober 2017, KPU Sulbar telah melaksanakan ‘pembukaan’ kampanye di anjungan Pantai Manakarra, Mamuju.
Dimulai dengan kampanye damai yang menghadirkan tiga pasangan calon (paslon), yakni Suhardi Duka-Kalma Katta (Nomor Urut 1), Salim S. Mengga-Hasanuddin Mashud (Nomor Urut 2), dan Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar (Nomor Urut 3).
Ketiga paslon ini mengikutkan partai pendukung, tim sukses, dan massa pendukung dalam jumlah yang terbatas. Kendaraan roda empat juga dibolehkan oleh KPU dengan jumlah terbatas pula.
Kampanye damai ini turut dihadiri oleh Guberur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Wakil Gubernur Sulbar Aladin S. Mengga (termasuk jajaran Pemprov Sulbar) , Ketua DPRD Sulbar Andi Mappangara, termasuk beberapa Anggota DPRD Sulbar.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Lukman Wahyu Harianto beserta jajaran Kepolisian, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf. Tandyo Budi R dan jajarannya, Kasat Brimob Polda Sulbar Kombes Pol Muliadi, Dandim 1418/Mamuju Letkol Arh Muh. Imran, Kasdim 1418/Mamuju Mayor Inf Sahabuddin, dan Kapolres Mamuju AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan. Seluruh jajaran KPU Sulbar dan Bawaslu Sulbar juga hadir.
ZULKIFLI/ARW/SARMAN SHD