Rabu pagi dilanjutkan pencarian untuk Kaila, Naila, dan Nur di Sungai Messawa.
TRANSTIPO.com, Mamasa – Duka mendalam di daerah dingin Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. Pada Selasa, 4 Mei 2021, sekitar pukul 06.45 WITA, sebuah mobil penumpang jenis Avansa warna putih, terjun ke Sungai Messawa, Kecamatan Messawa.
Mobil penumpang ini disopiri oleh Muammar, lelaki asal Salualo, Kecamatan Mambi. Terdapat sembilan orang penumpang. Mereka berangkat dari Kecamatan Mambi pada Selasa, sekitar pukul 02.00 dini hari WITA.
Mobil ini akan mengantar penumpangnya ke Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, dan seterusnya akan dilanjytkan ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Namun, naas bagi seisi mobil berpelat nomor polisi DD 1348 SC itu. Hanya berpuluh meter sebelum ibu kota Kecanatan Messawa, pada sebuah tikungan jalan, mobil ini terjun ke Sungai Messawa.
Diketahui, pada sore petang, enam orang penumpang dinyatakan selamat dan telah kembali ke rumahnya masing-masing di Kecamatan Mahalaan dan Kecamatan Mambi.
Sementara, sang sopir — Muammar — “dititip” sementara di Mapolres Mamasa di Mamasa.
Nasib tiga perempuan, yakni Kaila (1 tahun), Naila (12 tahun), dan Nur Indah Sari (30 tahun) hingga malam ini masih tetap jadi pertarungan banyak orang, terutama dari pihak keluarga yang datang dari Rantebulahan dan Mehalaan.
Kabar dari lokasi kejadian, sejak awal malam tadi hingga pukul 21.30, sejumlah laki-laki masih mengitasi bantaran Sungai Messawa untuk coba menelisik sekitar lokasi jatuhnya mobil putih itu.
Meski upaya ini di luar sepengetahuan Basarnas dan tim pencari korban resmi karena proses pencarian sementara diistirahatkan sejak pukul 18.00 WITA.
Malam barusan, sekitar pukul 22.00 WITA, terkonfirmasi kepada Kepala BPBD Kabupaten Mamasa, Labira Tandipuang.
Labora bersama jajarannya, TNI-Polri, dan Basarnas dari Mamuju telah melakukan pencarian sejak pagi hingga petang.
“Kami sudah bertolak dari lokasi kejadian. Besok, Rabu, 5 April, dimulai pukul tujuh pagi, kami akan turun lagi melakukan pencarian korban di Sungai Messawa,” sebut Labora Tandipuang di ujung telepon seluler.
Labora bilang, “Jam enam pagi (besok) kami star ke Messawa.”
Banyak cerita mengiringi petaka di Messawa itu. Media sosial dibajiri empati dan segala Doa untuk Kaila, Naila, dan Nur.
Semua bermunajat kepada Yang Maha Menghidupkan dan Yang Memanggil, semoga ketiga anak perempuan yang tengah “menyemayam” sementara di dasar Sungai Messawa tetap selamat.
Di tengah iringan Doa dan proses pencarian bagi ketiga korban, seorang pemuda dari Botteng, Kecamatan Mehalaan, mengekspresikan rasa salut, bangga, dan terima kasih kepada warga Messawa.
“Mereka berjibaku turut serta terlibat dalam pencarian korban. Ini saya sungguh salut atas empati mereka,” ujar Wahyuandi Taslim (25 tahun) di Mamasa.
Semua berduka. Semua berdoa. Semoga Selamat.
SARMAN SAHUDING