Puluhan mahasiswa dari IPMAPUS di Mamuju bersama warga Kelurahan Talippuki sedag berdemo di depan Mapolres Sulbar, Jalan Ahmad Kirang, Mamuju, Jumat, 26 Januari 2018. (Foto: Arisman Saputra)

TRANSTIPO.com, Mamuju – Abdullah Taslim alias Daeng Lasigi menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya pada Rabu, 13 Desember 2017, sekitar pukul 12.00 wita, di Kontara’, Kelurahan Mambi, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa.

Daeng pergi untuk selama-lamanya diduga akibat “kecelakaan” di bawah mobil truk milik Ondong. Dari penelusuran dan informasi yang telah beredar luas, dua versi menyeruak.

Versi pertama disebutkan Daeng terjatuh dari truk, dan versi kedua Daeng diduga tergilas saat sedang berbaring di bawah truk di tempat pencucian mobil di Kontara’, Kelurahan Mambi, Kecamatan Mambi.

Dua versi inilah yang hendak “dijernihkan” oleh keluarga Daeng Lasigi, beberapa pekan belakangan ini. Atau bisa jadi, ada versi lainnya yang ‘paling benar’.

Ondong (41 tahun) adalah seorang pedagang yang terbilang sukses di kota Mambi. Sejak remaja ia sudah melakoni pekerjaan jual-jualan barang campuran di ibukota salah satu kecamatan tertua di Kabupaten Mamasa itu.

Daeng (50 tahun) adalah warga kampung Salubulung, Kelurahan Talippuki, Kecamatan Mambi.

Keakraban Ondong dengan Daeng sudah tak ubahnya kakak-beradik. Ondong sebagai “majikan” dan Daeng selaku “tenaga kerja”.

Dengan telah terjalinnya hubungan kerja sama dalam mengayuh hidup di Mambi ini, yang telah berlangsung selama belasan tahun, Ondong dan Daeng sudah selayaknya saudara “tanpa sedarah”.

Pada 16 Januari 2018, keluarga Daeng dari Kelurahan Talippuki melakukan demonstrasi di Kantor Polres Mamasa untuk mempertanyakan kasus kematian Daeng.

Tidak berhenti sampai di situ. Sepuluh hari kemudian, atau pada Jumat, 26 Januari 2018, masyarakat Kelurahan Talippuki bersama Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (IPMAPUS) Cabang Manakarta mendatangi Polda Sulbar di Mamuju.

Kedatangan masyarakat Talippuki dan mahasiswa ini bertujuan agar ada titik terang penyelesaiaan hukum atas meninggalnya Daeng Lasigi (almarhum) yang dinilai kematiannya tempo hari itu tak wajar.

Masyarakat Talippuki dan mahasiswa IPMAPUS di Mamuju yang mendatangi Mapolda Sulbar ini—sesuai pantauan laman ini—jumlahnya kisaran puluhan orang.

Dalam orasinya, mahasiswa menilai bahwa pihak penegak hukum di Polses Mambi dan Polres Mamasa diduga melakukan permainan dengan pihak yang diduka sebagai tersangka. Penegak hukum di Kabupaten Mamasa, katanya, hanya menilai itu adalah kelalaian semata, bukan pembunuhan terencana.

Ahyar, Ketua IPMAPUS Cabang Manakarra, sekaligus koordinator lapangan (Korlap) pada demo di Jumat, 26 Januari itu, mengatakan bahwa kami tidak menerima dan akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Kami, IPMAPUS Cabang Manakarra, akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” tegas Ahyar.

Mahasiswa di Mamuju ini menyampaikan 4 tuntutan:

Pertama, meminta kepada Kapolda Sulbar agar memberikan peringatan keras terhadap Kapolsek Mambi dan Kapolres Mamasa agar profesional dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.

Kedua, jika Kapolsek Mambi dan Kapolres Mamasa terbukti atas keberpihakan anggotanya, agar Kapolda Sulbar segera mencopat jabatannya.

Ketiga, jika kasus ini tetap berjalan di tempat, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran.

Keempat, kami meminta kepada Kapolda Sulbar agar memerintahkan Kapolres Mamasa untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait meninggalnya Daeng Lasigi.

Kasubid Jatandras (Kejahatan dan Kekerasan) Polda Sulbar AKBP Andi Mappiaji—yang merima pendemo ini—mengatakan, “Kami berterima kasih atas informasi yang diberikan kepada kami.”

Ia juga mengatakan, setelah kami berkomunikasi dengan Kasat Reserse Polres Mamasa, ia mengatakan, kalau pelakunya sudah kita tahan, di mana pasal yang diterapkan adalah pasal 359.

“Dari keterangan Reserse Polres Mamasa pelakunya sudah ditahan,” terang AKBP Andi Mappiaji.

Andi Mappiaji pertegas, “Persoalan ini kita akan telusuri untuk mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya.”

ARISMAN SAPUTRA/SARMAN SHD

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini