TRANSTIPO.com, Topoyo – Bupati Mateng H. Aras Tammauni hadiri kegiatan pameran souvenir dari hasil kerajinan tangan anak-anak muda di Mateng yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mateng di pantai Baturede, Budong-Budong, Kamis, 27 Juni 2019.
Hadir pula Asisten I dan Asisten II Pemkab Mateng serta Ketua DPRD Mateng Arsal Aras yang disambut atraksi seni bela diri pencak silat.
Pameran souvenir wisata tersebut dibuka oleh Bupati Mateng. Dalam sambutannya, Bupati memberikan dukungan atas kegiatan promosi souvenir dari hasil home industry berbasis pesantren yang digelar oleh Diparpora tersebut.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata ini. Yang perlu diperhatikan bagaimana objek wisata Pantai Batu Rede ini bisa terpelihara kebersihannya dari sampah,” ujar Bupati Mateng.
Aras Tammauni juga mengajak semua pihak agar merawat pesona objek wisata sehingga setiap ada yang berkunjung ke daerah ini dapat membuat merasa nyaman dan aman.
“Jadi diperlukan sinergitas dan kerja sama untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada wisatawan,” ungkap Bupati Aras.

Selain itu, untuk menjaga kebersihan pantai dari sampah, Aras Tammauni juga menjanjikan bantuan khusus 1 unit traktor bagi Dinas Pariwisata untuk digunakan mengangkut sampah yang berserakan di bibir pantai.
“Ada 20 unit milik pemerintah daerah, nanti 1 unit khusus kebersihan sampah di pantai Batu Rede,” ujar Aras.
Sebagai dukungan hasil karya anak-anak muda, Bupati Mateng mengajak seluruh pimpinan OPD untuk meninjau sekaligus membeli souvenir yang dipamerkan di tiap stand-stand promosi.
Aras Tammauni kemudian membeli sebuah lukisan hasil karya anak-anak muda dengan harga Rp3 juta, meski harga lukisan tersebut hanya Rp300.000. Begitu pula sendal jepit dan kuliner tradisional yang hanya tertulis harganya Rp15.000 tapi Bupati Aras beli masing-masing Rp300.000 dan Rp500.000.
Arsal Aras juga menyambut baik eksistensi home industry yang berada di sekitar kawasan wisata. “Ini penting untuk menambah peningkatan perekonomian masyarakat kita khsususnya yang berada di sekitar objek wisata,” kata Arsal.
Hanya saja menurutnya, produk home industry ini memerlukan pasar yang jelas. “Makanya kita harus membantu menyiapkan pasar serta memfasilitas. Ketika Home industry ada, pasar juga harus ada dan tersedia,” ungkap Arsal.
Lanjutnya, agar pihak perbankan mau meliriknya dan mau membantu memberikan modal.
Arsal ingatkan agar kegiatan tersebut tidak terhenti di sini saja, tetapi betul-betul didukung dengan menyiapkan fasilitas bagi para pengrajin yang ada di Mateng.
RULI SYAMSIL