Desi (18) dikeroyok 3 pemuda di Mateng, Minggu, 10 Maret 2019, pukul 19.45 WITA. (Foto: Ist.)
Gadis Desi (18 tahun), korban tindak kriminal oleh tiga pemuda di Kabupaten Mateng pada Minggu malam, 10 Maret 2019, sekitar pukul 19.45 WITA. (Foto: Ist.)

TRANSTIPO.com, Topoyo – Desi (18 tahun) adalah seorang gadis di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng). Pada Minggu malam, 10 Maret 2019, sekitar pukul 19.45 WITA, ia mengalami peristiwa yang tragis, tepatnya di Desa Kambicci’, Mateng.

Semalam, Desi berangkat dari Topoyo menuju Tobadak, Mateng, dengan berkendara sepeda motor. Di tengah jalan, sekitar Benteng, Desi kaget karena dihadang oleh tiga orang pemuda yang juga berkendara motor.

Melalui sambungan telepon tanpa kabel, Desi menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya itu kepada kru laman ini di Topoyo.

“Dari Topoyoka’ naik motor mau ke Tobadak. Pas di Benteng, di tikungan sekitar jembatan gunung kapal, dekat dari Masjid, motor saya kasi pelan-pelan. Saya liat-liat di kaca spion ada orang naik motor, kayak naikutika tapi tiba-tiba hilang. Tidak lama itu nabalap motornya lalu nahadangka’. Pas di depanku,” cerita Desi.

Masih cerita Desi, “Saya liat laki-laki semua, bonceng tiga. Tapi ada anak kecil, kayaknya baru umur anak SD. Langsungka’ natarik lalu nacekik leherku langsung napukulka’. Saya teriak-teriak minta tolong.”

Menurut pengakuan Desi, di sekitar tempat kejadian itu ada beberapa rumah. “Tidak sepiji. Banyakji orang di jalan, kayaknya baru pulang dari Masjid, kan sudahmi Isya to,” kata Desi.

Saat ia berteriak minta tolong, sejumlah warga segera datang menyelamatkan Desi.

“Untung juga karena adaji sepupuku (kerabat dekat, red) di situ. Dia datang bantuka’, banyakmi juga warga yang datang,” kata Desi.

Meski sempat tertolong, tapi wajah Desi sudah bengkak, lebam kena tonjokan tiga pemuda tersebut. Persis di mata kiri dan bibirnya bengkak. Di lehernya juga terlihat seperti kena cakar kuku jari.

“Pukulannya keras sekali. Saya langsung berteriak. Saya tidak kenal pemuda ini karena malam,” cerita Desi lagi.

Setelah warga datang menolong Desi, dengan sekelebat itu pula tiga pemuda ini kabur. “Dua orang ini lari. Dan temannya langsung pergi naik motor,” ujarnya.

Di ujung telepon, Desi mengaku akan melaporkan kejadian ini kepada polisi. “Mauka melapor ke Polsek Tobadak tapi sudah malammi. Sekali besokpi (Senin pagi, red),” aku Desi, yang saat menceritakan kejadian yang menimpanya itu, ia didampingi oleh seorang kakak lelakinya.

“Bantuka’ na mencari pelakunya,” harap Desi sebelum ia menutup wawancara singkat ini.

RULI SYAMSIL

2 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Sarman Sahuding Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini