TRANSTIPO.com, Mamasa – Jumat pagi—masih pagi-pagi benar—Ramlan Badawi telah duduk di salah satu ruang tamunya, di Rumah Jabatan Bupati Mamasa.
Tampak sekali jika Ramlan belum berganti pakaian semenjak ia menunaikan sholat subuh. Memang, kemeja batik berlengan pendek sudah ia kenakan, tapi ia masih mengenakan sarung.
Di pagi Jumat ini, Bupati Mamasa Ramlan Badawi menerima transtipo.com—tamu pertama pagi ini. Mengerti akan kehadiran tamu sang tuan, bercangkir-cangkir kopi hitam asli Mamasa telah disuguhkan oleh orang dapur di rumah jabatan ini.
“Silahkan diseduh apa yang ada dinda. Saya bersyukur sudah jalan-jalan ke Mamasa,” begitu kata pembuka Ramlan Badawi menyapa empat kru transtipo.com di rumah jabatan, Jumat pagi, 9 September 2016.
Kru laman ini kemudian menimpali, “Kami jalan-jalan sekalian meliput acara Rambu Solo’ almarhum Victor Paotonan,” begitu salah satu kru laman ini menyela sapaan Ramlan badawi.
Di tengah diskusi dengan judul antah-berantah, tiba-tiba dua tamu baru masuk di ruang tamu belakang di rujab itu. Rupanya orang Pemkab Mamasa. Keduanya menyodorkan seberkas surat untuk ditandatangani sang bupati.
“Sekolah baik-baik ya,” begitu Bupati Ramlan ‘menegur’ anak buahnya sembari memarafkan isi surat yang keduanya ia ajukan. Rupanya, kedua staf Pemkab Mamasa ini akan meneruskan sekolah di Unasman, Polewali Mandar.
Keduanya berasal dari Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa. “Bagaimana tanaman kopi di sana! (Bambang, red). Sekarang ini kita telah programkan untuk pengembangan tanaman kopi di Kabupaten Mamasa,” kata Ramlan Badawi.
“Kamu harus tanam kopi ya,” canda Ramlan yang mengundang tawa seisi ruang tamu di pagi Jumat ini.
SARMAN SAHUDING
