Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda, saat menyalakan lilin persahabatan pada perayaan Natal bersama di Kementerian Agama Kabupaten Mamasa. (Foto: Wahyu)

TRANSTIPO.com, Mamasa – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menggelar perayaan Natal bersama yang dilaksanakan di halaman Kantor Kemenag Mamasa pada Rabu, 8 Januari 2020, malam.

Perayaan Natal merupakan program tahunan kementerian agama Kabupaten Mamasa kali ini berlangsung penuh suka cita, dengan tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mamasa Imran Kaldjubi Kesa, Kejari Mamasa Erianto Laso Paundanan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa Muhammad Sapri Malik, Sekretaris FKUB Kabupaten Mamasa Ramli, Ketua PC NU Kabupaten Mamasa Anwar Latif, Camat Mamasa Abd. Rahman, Rektor STT Kabupaten Mamasa Dr. Paulus Bosong, dan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat serta pegawai Kantor Kemenag Kabupaten Mamasa.

Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda menyampaikan dalam sambutannya, makna tema Natal kali ini mengingatkan kepada seluruh umat Kristiani akan pentingnya bersahabat untuk semua golongan, dan berkat persahabatan ini tentu membawa manusia dalam kehidupan yang rukun dan damai.

Dikatakannya, jika ingin kehidupan yang damai maka tali persaudaraan perlu diperkuat dengan penuh cinta dan kasih dalam kehidupan sehari-hari tanpa melihat suku, agama dan ras.

“Mari kita maknai Natal dengan sukacita iman, mewujudkan damai sehingga kehidupan kita diberkati,” kata Martinus Tiranda.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Mamasa Imran Kaldjubi Kesa mengatakan, menjaga kerukunan antar-umat beragama itu hal yang terpenting dalam kehidupan. Menurut Imran, dalam suatu daerah akan tercipta kesejukan jika masyarakatnya dapat menjaga toleransi dengan baik.

Olehnya itu, kata dia, melalui momentum Natal agar hubungan silaturrahmi antar-umat beragama dapat dijaga dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Kabupaten Mamasa lebih baik ke depan.

Dikatakannya, tema Natal kali ini jangan hanya menjadi slogan, namun perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar tetap rukun dan damai tanpa adanya sifat saling bermusuhan.

“Orang tidak akan bisa hidup dengan rukun tanpa adanya rasa persahabatan bagi semua manusia, jadi dengan persahabatan maka hubungan silaturrahmi umat beragama akan tetap terjaga dengan baik,” tandasnya.

WAHYUANDI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini