Di Topoyo Gas Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal

684
SALAH SATU KIOS PENJUAL GAS ELPIJI 3 KG DI TOPOYO, MAMUJU TENGAH, SULAWESI BARAT. (FOTO: RULI)

TRANSTIPO.com, Topoyo – Kini giliran Kabupaten Mamuju Tengah mengalami kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram. Selain langka, gas LPG subsidi untuk Rakyat miskin harganya pun kian mahal.

Kelangkaan tabung bentuk buah melon di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, ini terjadi sejak 2024. Memasuki tahun 2025 masyarakat Mateng kian sulit mendapatkan tabung jenis ini.

Pada Kamis, 2 Januari 2025, harga tabung gas 3 kg di pengecer bervariasi, mulai Rp45 ribu s.d. Rp50 ribu pertabung.

Di Topoyo, Mateng, seorang Ibu rumah tangga (NI) bersama suaminya, sudah keliling di kota Topoyo mencari tabung tersebut namun tak menemukannya.

Keluarga ini mengaku kelangkaan tabung gas terjadi sejak 2024 lalu, kalaupun ada harganya mahal (di pengecer).

“Harga tabung yang kami beli tadi 45 ribu, dulunya sering beli di pengecer hanya 30 atau 35 ribu. Tapi untung masih ada didapat di pengecer, biarmi mahal,” ujar ibu ini.

Senada diutarakan oleh Hidayah, ibu rumah tangga di Topoyo. Ia mengaku beli tabung gas 3 kilogram seharga Rp50 ribu/tabungnya.

“Mahal dan langka ini sudah lama, sebelum pergantian tahun,” ujar ibu Hidayah kepada media ini.

Menurutnya di pangkalan juga habis. Kita keliling ke beberapa pengecer juga sama. “Tapi kudapat di kios pasar Topoyo, harga Rp50 ribu,” aku Hidayah.

Di tempat lain, Kamal, juga mengeluhkan harga gas elpiji yang cukup mahal.

“Harga di pangkalan tembus Rp30 ribu, padahal HET yang disarankan hanya sekitar Rp15 ribu – Rp20 ribu,” terang Kamal.

Kamal berharap pemerintah turun tangan bantu kesulitan warga terkait kelangkaan dan mahalnya harga elpiji.

RULI SYAMSIL

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini