TRANSTIPO.com, Mamasa – Pengembangan Parawisata di Kabupaten Mamasa terus digalakkan, baik itu dikembankan atau dikelolah secara berkelompok maupun secara individu.
Mamasa merupan satu – satunya Kabupaten di Sulawesaai Barat (Sulbar), yang berada di Pegunungan, sehingga wajar jika Mamasa memiliki banyak tempat wisata alam yang tersebar dibeberapa kecamatan sala satunya Wiata Alam yang berada di desa Tondok Bakaru yang lagi hits sekarang ini.
Tidak lama ini, Pemerintah Sulawesi Barat (Sulbar), menjadikan destinasi Wisata Alam Tondok Bakaru, sebagai salasatu destinasi wisata alam unggulan di Sulbar sesuai dengan SK Gubernur No 188.4./240/Sulbar/VI/2021 tentang penetapan destinasi parawisata unggulan daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021 – 2025.
Informasi diketahui, bukan hanya Wisata Alam Tondok Bakaru yang dijadikan sebagai wisata unggukan, namum ada juga wisata yang berada di kabupaten lain yang juga masuk daftar sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Barai tahun 2021 – 2025.
Adapun destinasi lain yang juga masuk daftar sebagai destinasi unngulan yakni, Wisata Bahari Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju, Wisata Bahari Pantai Dato di Majene, Wisata bahari Pulau Gusung Toraja di Polewali Mandar,Wisata Bahari Pantai Pulau Kambunong di Mamuju Tengah dan Wisata Bahari Pantaai Koa – Koa di Pasangkayu.
Dikonfirmasi melalui telpon pribadinya, kepala Bidang Pengenbangan Destinasi Parawisata kabupaten Mamasa Petrus Arie membenarkan jika pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menunjuk desa Tondok Bakaru sebagai salasatu destinasi wisata alam unggulan. Rabu, 04 Agustus 2021.
“Benar sekali pak, Wisata alam di desa Tondok Bakaru dijadikan sebagai wisata unggulan, berdasrkan SK Gubernur No. 188.4./240/Sulbar/VI/2021,” ungkap Petrus kepada transtipo.
Petrus juga tak lupa mengucapkan terimakasi yang sebanyak – banyaknya, kepada pemerintah Sulawesi Barat dalam hal ini bapak Gubernur yang telah menetapkan desa Tondok Bakaru Sebagai salasatu destinasi wisata alam unggulan di Sulbar.
“Selaku kepala bidang Pengembangan Destinasti Parawisata di kabupaten Mamsa mengucapkan terimasi dan apresiasi yang setinngi – tinnginya atas dijadikannya desa tondok bakaru sebagai salasatu wisata unggulan,” ucap Petrus Arie.
Petrus bercrita jika latar belakang ditetapkannya des wisata itu ada beberapa, dan tentu itu dimiliki desa Tondok Bakaru, yang memiliki daya tarik dan berkelanjutan.
“Parawisata di desa Tondok Bakaru berkembang bukan karena usulan atau keinginan pemerintah akan tetapi itu lahir dari keingina masyarakat setempat,” beber Petrus yang juga putra asli desa Tondok Bakaru.
Ia menuturkan jika akses jalan menuju wisata desa Tondok Bakaru saat ini sedang dikembangkan, kemudian fasilitas parawisata juga sudag mulai berkang di Tondok bakaru dan tak kalah penting yaitu di dalam itu mereka punya lembaga yang diberi nama kelompok sadar wisata desa Tondok Bakaru.
Masi Petrus, jika desa Tondok Bakaru memiliki karasteristik budaya dimana desa Tondok Bakaru juga merukan desa adat dan kelembagaan adatnya itu terstruktur dengan baik.
Kapan Pengembangan Wisara Tondok Bakaru Berjalan?
Pertrus mengataka jika pengembangan wisata Tondok Bakaru itu sudah berjalan 3 atau 4 tahun, dimana itu asal mulanya bermula dari komunitas bunga Anggrek di desa tondok bakaru, kemudian kita kembangkan potensi –lain yang ada di desa Tondok bakaru sampai sekarang.
“Asal mula destinasi wisata ini bermula dari komunitas bunga anggrek yang ada di desa Tondok Bakaru kemudian kita kembangkan Potensi Wisata alam samapi saat ini,” jelasnya.
Diakhir pembicaraan kami melalui telpon seluler pagi tadi,Petrus Arie berharap dengan ditetapkannya Tondok Bakaru sebagai salasatu destinasi unggulan di sulbar, kami berharap ada intervensi dari pemerinta dalam hal membantu pengembangan objek – objek wisata di desa Tontok Bakaru.
ARISMAN