TRANSTIPO.COM, Mamuju – Empat kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di tahun 2020 yang hari pencoblosan akan dihelat pada Rabu, 9 Desember 2020.
Empat kabupaten dimaksud yakni, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Pasangkayu.
Hari ini, Rabu, 2 Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Mamuju menyelenggarakan Debat Publik Terakhir Pilkada Mamuju, dilaksanakan di Grand Maleo Hotel, Jl Yos Sudarso, Mamuju.
Jauh hari, pihak KPU Mamuju telah mempublis agenda debat publik terakhir tersebut. Debat ini dimulai pada pukul 10.00 WITA.
Meski dilaksanakan di sebuah ruang yang kecil di hotel yang ada di sekitar anjungan pantai Manakarra Mamuju, dan dihadiri sedikit orang dari para pihak yang terkait dengan Pilkada Mamuju, tapi masyarakat Kabupaten Mamuju bisa menyaksikan debat publik terakhir tersebut sebab pihak KPU Mamuju memfasilitasi dengan siaran langsung melalui canal Live Streaming, iNew tv Mamuju, dan RRI Mamuju.
Pilkada Mamuju kali ini diikuti oleh peserta Pilkada atau pasangan calon (paslon), yakni Sitti Sutinah Suhardi – Ado Mas’ud dengan nomor urut 01, dan Habsi Wahid – Irwan Satya Putra Pababari dengan nomor urut 02.
Mamuju Cool
Masih pagi di Rabu ini ketika transtipo tiba arena tempat debat publik terakhir itu. Sekitar pukul 07.15 WITA.
Di Jl Yos Sudarso yang luas, lalulalang orang tak seramai biasanya. Di ujung jalan Arteri Mamuju tampak pembatas yang dijagai sejumlah personil polisi.
Di depan hotel tempat acara debat pilkada, pihak pengamanan dari kepolisian dan TNI sedang apel persiapan. Sejumlah instruksi terdengar dari komandan barisan yang sedang bertugas.
Ketika mentari mulai menyinari bumi Manakarra, petugas pemangaman debat itu memasuki area hotel, termasuk ke ruang dalam hotel.
Segala persiapan terkait pengamanan dibenahi. Pihak komisioner KPU Mamuju dan jajarannya juga sudah mulai ingar bingar di Hotel Maleo.
Baik di kawasan pantai Manakarra maupun di sejumlah titik di kota Mamuju, tak tampak atribut penanda jika hari ini, Rabu, adalah hari penting bagi ibukota provinsi ini.
Tak ada bendera partai politik pengusung masing-masing paslon, alat peraga, juga massa pendukung.
Suasana jelang dan hingga dimulainya debat publik tak terlihat keriuhan. Tak ada yel-yel sebagai seruan penyemangat dari pendukung paslon.
Peserta yang bisa hadir di ruangan debat terbatas, tak lebih 50 orang, ini sudah termasuk empat orang peserta pilkada, delapan pendamping paslon, kru media, dan termasuk Forkopimda Kabupaten Mamuju.
Sejak pukul 08.00, Hotel Maleo memang terlihat ramai, tapi tidak semua tamu yang datang adalah peserta debat publik Pilkada Mamuju. Sejumlah ASN dari OPD Sulbar dan Pemkab Mamuju juga terlihat berseliweran di hotel berbintang itu.
Wartawan yang meliput acara debat kali ini hanya 10 orang wakil media — media online.
Dimulai pada pukul 10.30 WITA. Debat berlangsung tak lama, tak sampai tiga jam. Tak ada keriuhan selama debat berlangsung.
Puluhan menit setelah waktu Ibadah lohor, Hotel Maleo terlihat kembali sepi.
SARMAN SAHUDING