TRANSTIPO.com, Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawes Barat menggelar pres rilis terkait perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi bulan Februari di kota Mamuju, Jumat, 1 Maret 2019.
Kegiatan pers rilis digelar di Aula lantai II Kantor BPS Provinsi Sulawesi Barat, Jalan RE Martadinata No 10 Mamuju. Acara dipandu Kepala BPS Sulawesi Barat WinR izal didampinggi kepala Bidang Statistik Distribusi Fredy Takaya, hadir pula beberapa tamu undangan dan sejumlah awak media.
Dalam pemaparannya Win Risal menyebutkan, berdasarkan hasil survei harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan januari 2019, menunjukkan ada 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi.
“Kota Mamuju menempati urutan ke 27 dari 69 kota yang mengalami deflasi dengan daflasi sebesar 0,37 persen,” tutur Win Rizal.
Win Rizal membeberkan jika inlasi tertinggi terjadi di kota Tual sebesar 2,98 persen dan terendah di kota Kendari sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,11 persen, dan terendah di Serang 0,02 persen.
Untuk kota Mamuju, deflasi sendiri di bulan Februari disebabkan karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 1,46 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen.
“Tingkat perubahan indeks dari tahun kelender Februari 2019 di Mamuju adalah deflasi sebesar 0,42 persen, sedangkan perubahan indeks tahun ke tahun maka inflasi 0,60 persen,” jelas Win Rizal.
ARISMAN