Bisikan Jokowi ke Dr. Zain: Saya Bangga dengan Mamasa

1775
PRESIDEN JOKO WIDODO MENYALAMI Pj. BUPATI MAMASA Dr. MUH. ZAIN DI LAPANGAN SEPAKBOLA LAMBANAN, MAMASA, SULAWESI BARAT, SELASA, 23 APRIL 2024. (FOTO: ISTIMEWA)

TRANSTIPO.com, Mamasa – Suara mendengung di kejauhan itu seolah membelah alam Mamasa. Juga sekaligus menyiratkan ekspektasi baru warga pegunungan. Kian dekat suara keras itu kian memekakkan telinga. Tapi di bawah, terutama sekitar kawasan Lambanan, Mamasa, keriuhan ribuan warga justru semakin menampakkan kegembiraan.

Kegirangan warga Mamasa di dekat lapangan sepakbola Lambanan, di sepanjang jalan dekat lapangan hingga sepanjang kejauhan yang tampak di kota Mamasa, sungguh orang berjubel, tumplek tak berbilang jumlahnya. Ribuan, iya. Angka pastinya, entahlah.

“Helikopter, helikopter, helikopter pak Jokowi.” Dari anak-anak hingga orang dewasa berteriak memanggil nama Jokowi — panggilan akrab Presiden Joko Widodo — yang masih berada di udara.

Kian ke bawah menuju helipad yang dipasang di tengah lapangan, beragam volume suara menyebut, memanggil nama Jokowi. Tentulah sahutan Rakyat dari bawah tak terdengar di atas helikopter kepresidenan yang membawa Presisen Jokowi dan rombongan kecil yang masih bergerak perlahan ke bawah.

Dalam hitungan menit, rombongan terbatas itu telah benar-benar mendarat di lapangan Lambanan, Mamasa, Selasa, 23 April.

Begitulah antusiasme warga menyambut sang presiden.

Begitu banyaknya warga menunggu di pinggir lapangan arah keluar mobil presiden, di jalan-jalan, itu lantaran baru kali ini presiden datang berkunjung setelah 22 tahun Mamasa jadi Daerah Otonomi Baru (DOB) — bahkan sepanjang sejarah warga pegunungan di kawasan barat Sulawesi (kini Provinsi Sulawesi Barat).

Matahari tepat berada di garis lurus dengan ubun-ubun kepala. Di bawah terik mentari yang panas itu pada Selasa lalu, ribuan warga Mamasa tak peduli berada di tempat — dalam jarak jauh atau dekat — saat kaki Presiden Jokowi telah menjejak tanah Mamasa adalah kebanggaan tersendiri.

Meski harus menyapu keringat di wajah selama menunggu kedatangan presiden sekian jam lamanya, tapi berada di tengah banyak orang di waktu yang sama menjadi bagian dari sejarah baru Mamasa adalah nilai lebih yang sungguh menyenangkan dari apa pun juga.

Kelak akan menjadi bahan cerita untuk anak cucu atas peristiwa yang penting ini. Belum lagi ketika sempat menyalami tangan sang presiden, atau minimal bisa berswafoto dengan penguasa negeri tercinta ini.

Pesawat mungil berbaling-baling yang ditumpangi presiden mendarat persis di posisi helipad di lapangan Lambanan itu.

Tak lama kemudian pintu helikopter tebuka dan Presiden Jokowi tanpa didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo turun melalui tangga pesawat.

Pj Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain dan Dandim 128/Mamasa, Letkol Arh Dodo Sahata Manullang telah berdiri siap untuk menyambut hormat dan menyalami Presiden Jokowi.

Bumi Kondosapata menjadi tujuan kunjungan Presiden ketujuh Indonesia. Kerinduan masyarakat yang telah lama terpendam kini terlampiaskan.

“Terima kasih pak Presiden, kami bangga punya pemimpin sepertimu.” Sebuah tulisan terpampang jelas di kertas putih dari seorang ibu yang sedang berdiri di jalan menunggu Presiden turun dari pesawat helikopter.

Tak terkecuali, seluruh elemen masyarakat Mamasa menyambut dengan penuh keyakinan. Pedagang, petani, guru, siswa, ibu-ibu, tukang ojek, tokoh agama, tokoh adat dan semua pemerintah daerah ikut memeriahkan kehadiran presiden.

Pj Bupati Mamasa, Dr. Zain yang menyambut Presiden Jokowi setibanya di Mamasa, sekaligus ini adalah harapan dan cinta masyarakat Mamasa diwakilkan kepadanya.

Warga Mamasa berderet rapi di sepanjang jalan sejak dari Lambanan hingga di kota Mamasa.

“Takkan banyak bicara, cukup menjadi penyambung lidah masyarakat, apa yang warga inginkan adalah perintah untuk saya,” kata Zain bergumam sesekali haru saat berada di sisi Presiden Jokowi.

Hanya dua titik lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi, yakni RSUD Kondosapata dan Pasar Tumpah, tak jauh dari pusat kota Mamasa.

Presiden Jokowi dikenal sosok yang membangun pola komunikasi tanpa perantara, terlihat ketika di tengah-tengah penjagaan ketat, Presiden tetap berkomunikasi dengan pedagang, petani, pelaku UMKM, anak sekolah bahkan seru-seruan foto selfi.

Dunia birokrat cenderung mengenal konsep atasan melimpahkan wewenang ke bawahan, sehingga semakin rendah semakin bersentuhan teknis. Namun jika ditelisik lebih lanjut, Presiden Jokowi bergelut dengan masalah teknis dan tahu masalah-masalah bahkan yang lebih spesifik.

Blusukan Jokowi menyadarkan arti kecerdasan eksekusi. Baginya pemimpin tidak hanya beretorika atau berwacana. Diperlukan pendekatan khusus untuk tahu masalah di ruang publik. Dengan begitu cepat kita temukan solusi untuk kebaikan masyarakat. Sekali lagi terbukti, Mamasa merekam itu, eksekusi presiden untuk membangun pasar dan mengupgrade rumah sakit terhitung sangat cepat.

“Ini ada lantai 2, lantai 3 yang enggak terpakai. Nanti timnya Menteri PU akan datang ke sini untuk melihat apa yang bisa diperbaiki,” ucap Presiden Jokowi.

“Berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), terutama yang (dokter) spesialis kurang. Ini juga beberapa akan kita sekolahkan spesialis biar kesiapan SDM itu betul-betul ada di sini,” imbuhnya di RSUD Kondosapata.

“Ini mau kita buatkan pasar, kita bangun, tapi tadi saya tanya ke Pak Bupati lokasinya memang yang harus berdekatan dengan yang di sini tidak bisa dipindah jauh dari sini karena konsumennya ada di sekitar lokasi ini,” kata Presiden di Pasar Tumpah.

Di akhir-akhir kunjungan kerjanya, Presiden kembali ke Pasar Tumpah setelah dari RSUD untuk yang kedua kalinya. Pj. Bupati membaca, barangkali aktivitas ekonomi masyarakat mesti menjadi prioritas.

“Ini adalah kesungguhan dan ketulusan Presiden Jokowi membangun Mamasa, kunjungan ke pasar sampai dua kali”, Zain menerangkan yakin.

Detik-detik Presiden Jokowi meninggalkan Mamasa, lautan manusia berjejer rapi di pinggir jalan. Beberapa orang terlihat meneteskan air matanya. Teriakan terdengar tak henti. Momentum itulah Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada Pj Bupati Mamasa:

“Pak Zain, Pak Bupati, Terima kasih.
Masyarakatnya ramah dan meriah, inflasi terkendali. Antusiasme masyarakat luar biasa,” puji Presiden kepada Zain.

Pesan terakhir Presiden Jokowi kepada Pj. Bupati Mamasa Dr. Zain:
“Saya bangga dengan Mamasa.”

FARHAN RAHMAT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini