TRANSTIPO.com, Mamuju – Menjelang tanggal 21 – 23 September 2016, suhu politik Pilgub Sulbar 2017 kian memanas. Salah satu penyebab suhu itu kian meninggi lantaran dipengaruhi oleh momen dan tempat deklarasi para bakal calon.
Telah dipublis oleh KPU Sulbar bahwa tanggal 21 – 23 September 2016 adalah waktu pendaftaran peserta Pilgub 2017.
Sudah hampir sepekan beredar informasi bahwa salah satu pasangan calon peserta Pilgub 2017 yakni ABM-Enny akan melangsungkan deklarasi di kota Mamuju pada Jumat pagi, 23 September 2016. Setelah itu akan mendaftar sebagai peserta Pilgub di kantor KPU Sulbar.
Informasi yang dihimpun laman ini—hingga Senin malam—bahwa Pemkab Mamuju belum menerbitkan izin keramaian kepada tim pemenangan pasangan ABM-Enny jika untuk menggunakan Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju.
Terkait soal itu, Ketua Jaringan Muda SDK-Kalma, Arnol Topo Sujadi, angkat bicara. “Kita sangat menghargai proses demokrasi di Sulbar ini. Tidak ada istilah tutup ruang kepada siapa pun,” kata pengusaha muda Mamuju ini.
“Pemerintah Kabupaten Mamuju tidak diskriminatif, termasuk kepada calon pasangan ABM-Enny. Saya harus luruskan atas apa yang berkembang di luar bahwa mereka tidak diberi ruang. Itu sama sekali bohong,” tegas Arnol.
Hanya yang perlu diketahui bersama, kata Arnol, Lapangan Ahmad Kirang saat ini masih dalam perbaikan, dan lapangan tidak diperuntukan untuk even-even besar, seperti kampanye atau semacamnya.
“Iya, kalau ingin memakai Lapangan Ahmad Kirang, tentu saja tidak bisa karena dalam masa perbaikan, belum sempurna betul. Kasihan rumput dan bunga yang baru ditanam di sana, itu adalah taman. Seperti halnya Rumah Adat Mamuju juga tidak bisa dipakai,” larang Arnol.
Lelaki berambut gondrong ini berikan solusi, “Yang paling layak untuk dipakai adalah anjungan Pantai Manakarra. Saya siap antar ke Bupati Mamuju untuk minta izin jika pasangan ABM-Enny mau memakai Anjungan Pantai Manakarra untuk deklarasi.”
Menurutnya, Anjungan Pantai Manakarra luas, juga tidak akan ada rumput yang mati. Kalau dibilang lagi tidak dikasi pinjam, dirinya siap antar ke bupati untuk minta. Jangan sampai ini dijadikan sehingga kami tak disilahkan pada saat deklarasi di Polman nanti.
“Kami bukan seolah memulai duluan tidak memberikan ruang. Yang pasti, kami tak larang ABM-Enny deklarasi di Mamuju,” tutup Arnol Topo.
ARWIN