Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa Dr. Hajai S Tanga. (Foto: Wahyu)

TRANSTIPO.com, Mamasa – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan beberapa langkah – langkah dalam rangka kewaspadaan dini mengantisipasi penyebaran virus Corona, khususnya di wilayah Kabupaten Mamasa.

Pihak Dinkes telah membuat surat edaran antisipasi kewaspadaan dini ke seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Mamasa, menginstruksikan seluruh Puskesmas melakuakan pemeriksaan ke Desa-desa untuk menjaring pasien dengan indikasi demam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa Dr. Hajai S Tanga mengatakan, virus Corona merupakan virus jamak, salah satu biang penyakit pilek dan batuk. Penularannya dari percikan dahak saat batuk, bersin, kulit serta virus tersebut menyebar melalui udara.

Diaktakan Hajai, untuk Kabupaten Mamasa belum ada kasus sehubungan dengan virus corona, namun begitu, sesuai intruksi Kementrian Kesehatan (Kemenkes) tetap melakukan upaya – upaya sebagai langkah waspada dini.

“Jangan setelah ada kasus baru siaga, tapi sebelum terjadi kita sudah antisipasi,” kata Dr. Hajai, Rabu 5 Februari 2020.

Menurut Hajai, tercatat sebanyak lima orang warga Kabupaten Mamasa yang tengah melanjutkan kegiatan belajar di negeri Cina, namun, kelimanya telah berada di wilayah Indonesia, bahkan sebagian sudah berada di kampung halaman masing-masing.

Kelima orang tersebut, diantaranya warga Kecamatan Buntumalangka dua orang, Sumarorong satu orang, dua orang diantaranya yakni warga Lakahang dan Warga Batanguru sedang melakukan perjalanan ke Kabupaten Mamasa.

Dijelaskan Dr. Hajai, untuk warga Lakahang kabarnya hari ini (5 Februari 2020) sedang dalam perjalanan dari kota Makassar menuju Lakahang, sementara untuk warga Batanguru dalam dua hari kedepan diperkirakan tiba di kampung halamannya.

“Kami sudah arahkan petugas kesehatan hari ini ke Lakahang menunggu warga yang sudah dalam perjalanan,” katanya.

Bagi warga yang sudah berada di kampung halamannya, kata Dr. Hajai, pihaknya sudah memeberikan intruksi kepada Puskesmas di kecamatan masing-masing untuk tetap dilakukan pemantauan.

Dr. Hajai menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan bagai beberapa warga yang telah tiba dari Cina, samapai hari ini kata dia, tidak ditemukan tanda – tanda adanya gejala virus corona. Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pantauan hingga masa inkubasi berakhir.

Ia mengatakan, masa inkubasi berakhir 14 hari setelah meninggalkan negeri cina, selam belum berakhir masa inkubasinya pihak kesehatan akan terus melakukan pemantauan.

Walaupun kata dia, mereka telah melalui pemeriksaan kesehatan secara berlapis hingga tiba di wilayah Indonesia. Ia menjelaskan, saat berangkat dari tempat tinggalnya di wilaya Cina menuju terminal bus, sudah dilakukan pemeriksaan.

Dari terminal menuju bandara juga dilakukan pemeriksaan, bahkan tiba di bandara cina juga dilakukan pemeriksaan, setelah tiba di bandara sukarno hatta juga dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Jadi mereka sudah kalau pemeriksaan secara berlapis hingga tiba di Indonesia,” katanya.

Dr. Hajai bilang, dari semua hasil pemeriksaan tidak satupun yang mengalami adanya tanda – tanda mengendap penyakit virus corona.

Dalam waktu singkat pihak dinas kesehatan kata Dr. Hajai, akan melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Mamasa untuk membentuk tim sebagi pemantauan ke sejumlah daerah mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dimasyarakat.

“Untuk di Mamasa samapai hari ini belum ada ditemukan sama sekali tanda-tanda penyakit corona,” pungkasnya.

WAHYUANDI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini