Catatan AGUS SUDIBYO
“SEMAKIN banyak digunakan, semakin banyak yang tidak kita ketahui tentangnya”. Itulah yang terjadi dengan internet yang semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari kita. Internet telah menjadi kebutuhan pokok, tanpa kita menyadarinya.
Konsep internet of things pun telah berubah menjadi internet of everythings. Internet adalah segala sesuatu, segala sesuatu adalah internet.
Teknologi internet telah tertanam dalam begitu banyak perangkat dan sarana dalam hidup keseharian kita. Dengan telepon pintar sebagai episentrum, cara kita menjalani hidup, menyelesaikan masalah, menjalankan profesi, bahkan cara kita bermasyarakat pun serba dipengaruhi oleh teknologi tersebut.
Namun, apakah kita benar-benar tahu tentang kompleksitas teknologi internet?
Apakah kita paham resiko-resiko yang hadir bersamanya? Memasuki hidup yang serba digital, sesungguhnya serupa dengan memasuki rimba-raya yang sarat ketidakpastian.
Semua kemungkinan tersedia di di sana, baik kemungkinan-kemungkinan yang menguntungkan, juga kemungkinan buruk yang merugikan. Tidak ada yang benar-benar gratis di dunia maya.
Semua bentuk layanan yang kita dapatkan di sana (email, media sosial, forum percakapan, platform video, musik, film, games online), semuanya mengandung resiko.
Resiko yang dimaksud adalah kita sebagai pengguna internet bisa sewaktu-waktu menjadi obyek pengawasan (surveillance), penambangan data, pencurian data kredensial, cyber bullying, kecanduan gajet, periklanan yang mengganggu privasi, kejahatan digital atau penipuan online.
Dalam kerangka inilah, konsep internet safety hadir. Sebuah panduan untuk kita semua agar dapat berselancar di dunia maya dengan berpijak pada mitigasi atas resiko-resiko yang mungkin terjadi di sana. Merujuk pada rumusan National Online Safety, internet safety (mengakses internet secara sehat) adalah sebuah upaya untuk membekali semua orang agar dapat melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau resiko yang muncul di ranah digital.
Internet safety menyediakan prinsip penggunaan teknologi internet secara bijak, beretika dan berdasarkan norma yang berlaku, tanpa membahayakan keamanan diri sendiri maupun orang lain.
A. Prinsip-Prinsip Internet Safety:
Prinsip-prinsip internet safety dapat dirumuskan dalam bentuk kiat-kiat menggunakan internet secara aman, seperti berikut ini.
1. Jangan bagikan informasi yang terlalu pribadi
Dunia internet, katakanlah media sosial, mencerminkan hibridasi antara ruang publik dan ruang privat. Atau dalam konteks ilmu komunikasi, berkomunikasi di media sosial sekaligus mencerminkan moda komunikasi antar orang, dalam kelompok, juga komunikasi publik atau komunikasi massa.
Oleh karena itu, standar moral yang digunakan mestinya adalah standar yang lebih tinggi, yakni berkomunikasi atau bertindak di ruang publik. Oleh karena itu, tidak pada tempatnya, dan akan lebih banyak merugikan, jika kita membagikan informasi-informasi yang bersifat personal di media sosial.
Media sosial, sebaliknya, akan selalu mendorong kita membagikan apa pun yang kita punya, termasuk status hubungan, foto keluarga, foto anak-anak, pengalaman yang sangat pribadi dan semacamnya.
Pertanyaannya, apa relevansinya kita membagikan hal-hal personal itu di ruang publik? Apakah pantas kita melakukannya? Di mana pun, termasuk di ranah digital, kita harus melindungi privasi dan kehidupan personal kita!
2. Berselancar di dunia maya secara aman
Seperti yang akan dibahas dalam Bab Penipuan Online, kita mesti memahami website mana yang bisa dikunjungi dan yang sebaiknya tidak dikunjungi.
Salah satu cara untuk mengetahui suatu website aman atau tidak adalah dengan melihat apakah alamat URL menggunakan kode HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) atau tidak.
Kode HTTPS mengindikasikan suatu website telah dienkripsikan dan memiliki pertahanan dari serangan malware atau semacamnya.
Lebih dari itu, jangan terpancing untuk membuka link website yang sering dikirimkan orang-orang tak dikenal. Sangat mungkin ini adalah modus penyebaran malware.
Yang tidak kalah penting, jangan pernah terpancing mengisikan data kredensial sebagai syarat untuk mengakses website tertentu!
3. Gunakan Koneksi VPN yang Aman
Saat kita online di tempat umum, misalnya dengan menggunakan koneksi wifi publik, sesungguhnya kita sedang tidak memiliki kendali penuh atas keamanan sistem komputasi kita sendiri.
Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya kita tidak memberikan informasi seperti nomor rekening, nomor kartu kredit kepada siapa pun. Dan jangan melakukan transaksi secara online dengan fasilitas wifi publik!
Untuk lebih meningkatkan keamanan penjelajahan internet Anda, gunakan koneksi VPN yang aman, misalnya jaringan virtual pribadi. Jaringan virtual pribadi memberi koneksi yang aman antara perangkat Anda dan server internet sehingga tidak ada yang bisa memantau atau mengakses data yang sedang Anda pertukarkan.
4. Pilih password yang kuat
Password (kata sandi) adalah instrumen penting dalam sistem internet safety. Maka jangan remehkan anjuran untuk membuat password yang kuat dan sering diperbarui! Masalahnya, banyak orang memilih password yang terlalu mudah dan tidak aman, misalnya dengan angka atau huruf yang beraturan, dengan menggunakan tanggal lahir, atau menggunakan nama diri.
Lebih dari itu, kita juga cenderung malas mengganti password secara periodik. Akibatnya, sistem komputasi kita mudah dibobol para hacker. Password yang kuat umumnya terdiri dari 15 karakter yang merupakan kombinasi antara huruf, angka, dan simbol.
5. Berbelanja di website terpercaya
Untuk berbelanja secara online, lazim dipersyaratkan memasukkan data pribadi seperti nomor identitas, alamat rumah, nomor ponsel, bahkan kode kartu kredit. Data-data ini sesungguhnya rawan untuk disalahgunakan.
Padahal belanja online sudah menjadi budaya baru. Bagi sebagian orang, belanja online adalah kebiasaan sehari-hari. Maka satu hal yang perlu dipastikan adalah, kita harus berbelanja di situs belanja online yang terpercaya dan dikenal luas.
Ingat, situs belanja online ini pun bisa jadi dipalsukan oleh para pelaku kejahatan pharming. Maka sebelum klik, perhatikan betul keaslian alamat website yang dituju. Jangan sampai salah masuk atau salah ketik!
6. Hati-hati dengan yang Anda bagikan
Apa yang anda tulis atau unggah di dunia maya, niscaya akan sulit dihapuskan. Internet tidak memberikan mekanisme untuk menghapus jejak digital secara permanen. Kita mungkin bisa menghapus pesan yang telah kita buat di beranda Facebook kita, tetapi pesan itu tetap tersimpan di sistem data Facebook.
Kita bisa saja menghapus pesan yang telah kita kirim di sebuah forum WAG. Namun, bisa saja pesan itu telah di forward atau di-screenshot oleh orang lain di WAG tersebut.
Pada intinya, meskipun tidak selalu terjadi, penting untuk mengasumsikan bahwa pesan, foto dan informasi yang telah kita bagikan di dunia maya, akan tertinggal selamanya di sana. Berbagai penelitian tentang keamanan digital menunjukkan, seberapa pun kita berusaha menghapus versi asli pesan-pesan digital, penggandaan yang terlanjur dibuat orang lain tidak akan turut terhapuskan.
Maka, hati-hati dalam berucap di media sosial Jangan pernah mengunggah sesuatu yang tidak sesuai dengan norma-norma kepantasan publik di sana!
7. Berhati-hatilah dengan Apa yang Anda Unduh
Trik para pelaku pharming atau sniffing adalah memprovokasi pengguna internet untuk mengunduh program atau aplikasi yang membawa malware. Malware ini kemudian digunakan untuk membajak akun kita atau mencuri data kredensial kita.
Malware ini dapat disamarkan sebagai aplikasi, misalnya aplikasi game popular, pelacak keadaan lalu lintas, atau attachement undangan pernikahan.
Jangan mengunduh program atau aplikasi yang kelihatannya menarik, dibutuhkan, gratis, tetapi Anda tidak tahu apa bahaya dibelakangnya!
8. Jangan lupa logout
Melakukan logout setelah masuk ke akun media sosial atau akun pribadi sangat dianjurkan, terutama jika Anda mengakses internet melalui wifi yang bersifat publik. Anda perlu melakukan log out setelah mengakses akun media sosial sebagaimana anda melakukan log out setelah membuka email.
Namun kebiasaan banyak orang justru sebaliknya, mengatur suatu aplikasi secara otomatis di perangkat ponsel masing-masing untuk memudahkan akses. Padahal aplikasi ini sering dibuka dengan menggunakan wifi publik.
Platform media sosial menggunakan aplikasi kecil yang disebut cookie yang antara lain berfungsi menyimpan nama akun dan password kita sementara waktu, selama kita masih aktif mengakses platform media sosial itu.
Cookie memudahkan pencatatan informasi berselancar kita selama mengakses platform media sosial atau platform lain. Jika kita meninggalkan komputer atau smartphone tanpa melakukan logout, sesungguhnya akun media sosial kita masih terbuka, belum ditutup, bahkan jika anda sudah menutup browser yang kita gunakan.
Cookie masih menyimpan informasi tentang akun kita! Coba bayangkan, bagaimana jika ponsel tersebut tiba-tiba hilang atau dicuri orang! Orang tersebut memiliki kendali atas akun media sosial kita.
Jadi di sini, log out sangat penting untuk menjaga keamanan sistem komputasi kita.
9. Aktifkan pengaturan privasi
Mengaktifkan pengaturan privasi di akun pribadi sangat dianjurkan. Contohnya dengan memberi kata sandi yang kuat, unik dan berbeda di setiap aplikasi digital yang kita miliki: media sosial, ecommerce, ebanking, dan lain-lain.
Hal ini bertujuan untuk menghindarkan kita dari kemungkinan peretasan yang memanfaatkan pengaturan privasi yang lemah. Web browser dan sistem operasi seluler umumnya juga menyediakan pengaturan untuk melindungi privasi penggunanya.
Demikian juga dengan platform popular seperti Facebook dan Youtube, mereka menyediakan pengaturan privasi untuk penggunanya. Perlu diperhatikan, pengaturan ini sering seperti sengaja dibuat sulit ditemukan atau sulit diterapkan oleh pengguna.
Sangat mungkin hal ini karena perusahaan platform memang ingin menambang informasi pribadi penggunanya sebagai landasan dari model bisnis yang mereka kembangkan. Kita perlu mempelajari betul pengaturan privasi tersebut dan menerapkannya!
10. Menghapus jejak penelusuran secara rutin
Menghapus jejak penelusuran (search history) sangat dianjurkan dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah menghindarkan kita dari proses penelusuran dan profiling yang bisa saja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, termasuk si pemilik layanan digital yang sering kita gunakan: platform media sosial, mesin pencari, ecommerce, ebanking dan lain-lain.
Search history adalah privasi dan cermin kepribadian kita. Maka perlu dilindungi secara terus-menerus dan seksama.
11. Mengurangi penggunaan free wifi
Menggunakan free wifi telah menjadi kebiasaan semua orang. Jika kita pergi ke restauran, kafe atau perkantoran, maka lazim yang pertama kita tanyakan adalah layanan wifi gratis. Padahal, menggunakan free wifi sangat tidak aman untuk keselamatan privasi dan data pribadi kita, sekaligus membuat kita rentan dari serangan peretasan.
Jika tidak mendesak benar, sebaiknya kita tidak menggunakan wifi gratis. Sekali lagi, tidak ada yang benar-benar gratis di dunia digital. Layanan gratis (wifi dan lain-lain) hampir selalu dibarter dengan penyerahan data diri secara gratis pula.
B. Manfaat Internet Safety:
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menerapkan prinsip internet safety secara konsisten. Manfaat tersebut di antaranya sebagai berikut:
a) Privasi dan informasi kredensial lebih terjaga keamanannya. Menerapkan prinsip internet safety sama artinya kita menjadi sangat berhati-hati dan bijak dalam mengakses konten, website atau aplikasi.
Akses tersebut selalu dilakukan dengan kesadaran bahwa setiap saat kita bisa menjadi sasaran pencurian data, peratasan dan kejahatan digital lainnya.
b) Meminimalisir potensi pembajakan akun pribadi. Internet safety membuat kita sadar betapa pentingnya secara mandiri melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menghindari pembajakan akun-akun pribadi kita.
c) Lebih percaya diri dalam mengakses internet. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip internet safety, kita menjadi lebih nyaman dan percaya diri dalam mengakses layanan-layanan digital, tanpa takut menjadi sasaran kejahatan digital. Karena kita menjadi tahu batas-batas apa yang sebaiknya dihindari dalam berurusan dengan teknologi internet.
d) Terhindari dari cyber bullying. Penerapan internet safety juga membuat kita lebih aman dari kemungkinan menjadi korban cyber bullying. Cyber bullying sering terjadi karena kita secara antusias membagikan hal-hal yang bersifat personal, terlalu ekspresif dalam menilai sesuatu atau orang lain, serta terlalu aktif berinternet tanpa memikirkan prinsip-prinsip keamanan digital.
e) Terhindar dari penipuan online. Penipuan online hampir selalu berawal dari pengabaian terhadap prinsip internet safety: password yang lemah dan mudah diretas, mengunduh file yang mengandung malware, membagikan data-data kredensial sebagai syarat untuk mengakses website atau layanan tertentu, bertransaksi dengan menggunakan free wifi, dan semacamnya.