TRANSTIPO.com, Mamuju – Mahasiswa di Mamuju sepakat bersinerji dengan Polres Mamuju. Tapi ada syaratnya. Jika Polres Mamuju bisa menyelesaikan beberapa kasus korupsi yang ada di Mamuju, khususnya kasus kekerasan dan kasus narkoba yang ada di internal Polres Mamuju.
“Saya ingin sepakat dengan Polres Mamuju tapi dengan catatan Kapolres Mamuju bisa menyelesaikan kasus yang ada di Mamuju, salah satu contohnya kasus yang tengah membelit ibu ST,” kata Sofliadi, Ketua Umum IPM-Mateng pada acara silaturahmi mahasiswa dengan Polres Mamuju, Jumat malam, 2 September 2016.
Sofliadi menganggap, pertemuannya dengan Polres Mamuju pada Kamis siang, 1 September, itu dalam bentuk aksi/demo, “Itu adalah agenda pertama, agenda pembukaan.”
Kapolres Mamuju AKBP Sonny Mahar Budi Aditiyawan menaggapi pernyataan Sofliadi. “Karena Sofliadi menyinggung masalah kasus ST, sebenarnya kasus itu sudah berjalan. Berkasnya sudah dikirim ke kejaksaan, dan sekarang ini sudah tahap kedua,” kata mantan Kapolres Majene itu.
“Mohon saya dikawal, mohon dipantau karena bukan kasus ibu ST saja. Banyak kasus yang lain,” harap Kapolres Sonny.
Sonny menambahkan, saat ini laporan pengaduannya juga sudah ditangani Kasi Intel Kejaksaan Negeri Mamuju.
“Kita perlu ketahui bahwa di dalam MoU (kesepakatan) itu tak boleh dua institusi menangani satu kasus yang sama, dan saya harapkan ada pelebaran sinergitas ini, utamanya dalam hal pembangunan. Tolong bantu saya, karena saya dua minggu di Mamuju dan dua minggu di Mamuju Tengah,” tutup Sonny.
ANDI ARWIN