TRANSTIPO.com, Mamuju – Sejak provinsi ini terbentuk, setiap tahun produksi Padi di Provinsi Sulawesi Barat terus meningkat. Untuk tahun 2017, sasaran produksi padi ditargetkan mencapai 700.509 ton. Jumlah ini meningkat dari capaian produksi tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2014 misalnya, capaian produksi Padi sebesar 449.621 ton, sedangkan pada tahun 2015 mencapai 461.884 ton. Dan, pada tahun 2016 mencapai 636.827 ton.
Hal itu sesuai data yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Pertanian Sulbar Hamzah pada saat pemaparan Program Prioritas SKPD khusus Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 2 Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu, 25 Januari 2017.
Selain produksi Padi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, komoditi lain seperti Jagung dan Kedelai juga meningkat. Untuk produksi Jagung, di tahun 2014 mencapai 110.300 ton, pada tahun 2015 mencapai 100.811 ton, dan tahun 2016 mencapai 425.260 ton. Sedangkan di tahun 2017 ini ditargetkan mencapai 198.847 ton.
Untuk produksi Kedelai, di tahun 2014 mencapai 3.998 ton, tahun 2015 mencapai 4.218 ton, tahun 2016 mencapai 6.185 ton, dan tahun 2017 ini ditargetkan mencapai 19.181 ton.
Selain produksi Padi, pada kesempatan itu juga, Ir. H. Hamzah S, MMA juga menyampaikan, dalam dua tahun terakhir, Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian Provinsi Sulawesi Barat juga mengalami peningkatan, yaitu 102,96 pada tahun 2014, menjadi 104,36 pada tahun 2015, dan data terakhir di bulan November tahun 2016 sebesar 108,61.
“Itu artinya, ada peningkatan kesejahteraan petani sehingga Sektor Pertanian juga turut berperan mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Barat,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Hamzah S pada pertemuan itu.
Pada tahun 2017, pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp. 51.428.996.375.12 dengan rincian belanja langsung sebesar Rp. 37.981.500.000,00 dan belanja tidak langsung sebesar 13.447.496.375.996.12.
Dari paparan Program Prioritas Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat itu, Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Irjen Pol Carlo Brix Tewu menyarankan untuk membuka lahan-lahan pertanian dan penempatan penyuluh pertanian di masing-masing daerah agar sektor pertanian lebih maju dan efesien.
Carlo Brix Tewu juga menekankan kepada SKPD untuk selalu transparan dan terbuka. “SKPD harus bersikap transparan dan terbuka dalam setiap permasalahan yang dihadapi sehingga tercipta suatu perubahan,” harap Carlo Brix Tewu.
Sebaliknya, menurut Carlo, “Jika setiap SKPD tidak transparan dan terbuka dalam setiap permasalahan yang dihadapi, maka tidak akan tercipta suatu perubahan. Lakukan dan berikan yang terbaik. Kalau tidak ada keterbukaan kita tidak akan melakukan perubahan,” tegas Carlo.
Lebih lanjut Carlo mengungkapkan, di masa kepemimpinan Anwar Adnan Saleh selama 10 tahun sebagai Gubernur Sulawesi Barat, beliau telah melakukan yang terbaik dari infrasruktur Sulawesi Barat. Dan, hal itu telah dirasakan dan dinikmati bersama.
“Program kerja pak Anwar sangat jelas, selain berfokus pada pembangunan, ia juga bekerja keras dalam pengadaan anggaran Sulawesi Barat. Masa kepemimpinan pak Anwar telah melakukan yang terbaik dari infrasruktur yang sekarang kita nikmati, hingga mendatangkan anggaran pembangunan yang cukup besar untuk provinsi ini,” aku Carlo Brix Tewu.
Dalam arahannya, Carlo menyampaikan bahwa pemaparan program itu bukan mencari benar atau salah, tapi forum tersebut diadakan untuk mencari perbaikan demi terwujudnya keinginan bersama.
“Sudah saatnya merubah mindset (cara pandang) agar lebih maju dalam membangun organisasi pemerintahan. Tanamkan rasa tanggung jawab kepada diri pribadi. Tanyakan apa yang Anda perbuat untuk Negara, bukan sebaliknya. Organisasi pemerintahan ini jagan dijadikan juru selamat,” ungkap Carlo menyuntikkan inspirasi pada bawahannya.
Pada acara tersebut, Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Irjen Pol Carlo Brix Tewu didampingi oleh Asisten Pemerintahan Setda Pemprov Sulawesi Barat Nur Alam Thahir, Asisten Administrasi Umum Setda Pemprov Sulawesi Barat Hj. Djamila Sugianto, dan Staf Ahli Gubernur Sulawesi Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM Darno Majid.
RISMAN SAPUTRA